Senin, 22 Desember 2025

PMII Sebut Proyek Pedestrian Jalan Sudirman Gila

- Senin, 15 November 2021 | 11:40 WIB

METROPOLITAN - Proyek pembangunan pedestrian dan jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, terus jadi sorotan. Bagaimana tidak, pengerjaan dengan nilai Rp5 miliar itu dikerjakan hanya kurang dari dua bulan men­jelang akhir tahun. Tak aneh, proyek ini pun dianggap gila bagi beberapa pihak. Salah satunya Pergerakan Maha­siswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor. Ketua PC PMII Kota Bogor, Fahreza Berliansyah, menyebut proyek pembangunan pede­strian dan jalur sepeda di Jalan Jenderal Su­dirman sebagai proyek gila. Sebab dengan nilai pekerjaan yang men­capai Rp5 mililar, waktu pengerjaannya hanya sekitar satu bulan. Ia pun khawatir pekerjaan tidak akan beres secara kualitas dan progres waktu, mengingat waktu pengerjaan yang mepet. “Proyek pembangunan pe­destrian dan jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman ini saya lihatnya agak gila sih. Masa proyek sebesar Rp5 miliar, waktu pengerjaannya hanya sebulan. Jujur saya khawatir ini pekerjaannya nggak benar,” katanya ke­pada Metropolitan, Minggu (14/11). Selain itu, Fahreza juga menyoroti adanya kabar proyek ini justru diperjual­belikan demi bisa mengejar target pembangunan. Ia berharap hal itu tak terjadi lagi. Pihaknya pun meng­ingatkan Pemkot Bogor lebih perhatian ke depannya. Se­bab melaksanakan pembangunan fisik yang baru dimulai akhir tahun sangat berisiko. Proyek ini jadi per­hatian banyak pihak, se­hingga ia bakal mengawal proyek hingga tuntas lanta­ran duit rakyat yang diguna­kan tidak sedikit. “Kabarnya di pemberitaan ada yang mempertanyakan proyek ini diperjualbelikan. Saya berharap ini tidak ter­jadi. Pemkot Bogor seharus­nya lebih sadar terkait apa yang akan dikerjakan, teru­tama kualitasnya. Kami akan pelototi terus (proyek ini, red), karena ini kan meng­gunakan uang rakyat saat seperti ini. Jangan sampai hasilnya nggak sesuai uang yang dianggarkan,” tegas Fahreza. Sebelumnya, usai Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto yang pesimis dengan kualitas pembangu­nan lantaran waktu penger­jaan yang mepet, ramai-ramai warga buka suara soal proyek sepanjan Jalan Jenderal Sudirman dari Air Mancur hingga Denpom III/1 Bogor itu. Salah satunya Wakil Ketua DPD Komite Nasional Pe­muda Indonesia (KNPI) Kota Bogor, Supriantona Siburian. Anto, sapaan ka­ribnya, pesimis proyek yang punya waktu 46 hari itu bakal rampung tepat waktu. Bagaimana tidak, akhir tahun di Kota Bogor akrab dengan lebih seringnya curah hujan tinggi. Ditambah kondisi sekitar jalan Sudirman yang padat akitfitas pada pagi hingga malam hari. Ia mengingatkan kontrak­tor untuk tidak memperju­albelikan paket tersebut agar tetap menjaga kualitas dan spek pekerjaan. Baik pede­strian maupun jalur sepeda. “Kalau buru-buru juga kan pengerjaannya tidak akan baik juga dan berpengaruh kepada kualitas,” ujarnya. Hal serupa juga dikhawatirkan Ketua Bidang PTKP HMI cabang Kota Bogor, Ramdan. Bahkan, pihaknya mengaku bakal me­melototi proyek tersebut hing­ga tuntas. “Waktunya sudah mepet. Hanya ada waktu 46 hari. Bisa saja ini akan selesai lewat tahun,” paparnya. “Jangan juga kualitas dari trotoar dan jalur tersebut di­kurangi. Lebih penting, tidak boleh ada praktik jual beli proyek dari pemenang lelang ke pihak lain. Kalau itu ter­jadi pasti berimbas dengan penurunan kualitas dan tidak sesuai spek,” pungkasnya. (ryn/eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X