Senin, 22 Desember 2025

Pemuda dan Tokoh Bobar Angkat Suara Soal Alun-Alun Kota Bogor

- Rabu, 29 Desember 2021 | 11:10 WIB
Warga berswafoto di Alun-Alun Kota Bogor saat peresmian oleh Gubernur Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya, Jumat (17/12). (Foto : Fadli/Metropolitan)
Warga berswafoto di Alun-Alun Kota Bogor saat peresmian oleh Gubernur Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya, Jumat (17/12). (Foto : Fadli/Metropolitan)

METROPOLITAN - Ketua KNPI Kecamatan Ciomas, Badri, mengaku sangat me­nyayangkan adanya pernya­taan wakil wali kota Bogor yang seolah-olah mengang­gap bahwa Alun-Alun Kota Bogor atau taman-taman di Kota Bogor adalah milik se­penuhnya warga Bogor. ”Sung­guh pernyataan yang tidak etis dalam sebuah kesatuan wilayah negara Indonesia,” tegasnya. Ketika bicara warga Kota Bogor dengan warga Keca­matan Ciomas, tentunya satu provinsi yakni Jawa Ba­rat. Sehingga sudah sepan­tasnya jika warga Kecamatan Ciomas turut menikmati dan berkunjung ke Alun-Alun Kota Bogor. ”Toh, tidak ada larangan warga luar Kota Bogor berkunjung ke alun-alun. Bolehlah warga Kabu­paten Bogor dianggap turis lokal yang dapat ikut mening­katkan perekonomian Kota Bogor,” ujarnya. Parahnya lagi, sambung Badri, setiap hari truk sampah milik Kota Bogor dibuang ke TPA Galuga. Setiap hari truk lalu lalang dengan bau tak sedap di sepanjang jalan raya kabupaten. Bahkan, warga di sekitar Galuga terkena im­bas sampah dari Kota Bogor. ”Ciomas suatu saat akan memiliki Ruang Terbuka Hi­jau (RTH) yang mungkin tak seperti alun-alun. Itu Patung Kapten Muslihat ke mana, padahal sudah jelas meru­pakan Patung Pahlawan,” tuturnya. Senada, Tokoh Masyarakat Kecamatan Leuwiliang, Bu­diantoro, mengaku bangga dengan Program Samisade yang diluncurkan bupati ke setiap desa dibandingkan membangun alun-alun se­perti Kota Bogor. Alun-alun hanya bisa dinikmati kalangan tertentu. Sedangkan Program Samisade terasa manfaatnya hingga pelosok desa. ”Saya bangga punya Bupati Bogor Ade Yasin dengan Program Samisade-nya. Apalagi, se- Indonesia Program Samisa­de hanya ada di Kabupaten Bogor,” ujarnya. Ketika ada warga Kecama­tan Leuwiliang berkunjung ke Alun-Alun Kota Bogor, kemungkinan pulang kerja dari Jakarta atau luar kota. Sebab, Alun-Alun Kota Bogor dekat dengan status kereta api, sehingga wajar kalau sekali lewat. ”Kecamatan Leuwiliang punya alun-alun, sehingga salah besar kalau warga Ke­camatan Leuwiliang sengaja main ke Alun-Alun Kota Bo­gor, ” ungkapnya. (ads/c/eka/ py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X