Senin, 22 Desember 2025

Rudy Susmanto Sentil Buruknya Kinerja Dinas PUPR Kabupaten Bogor

- Selasa, 25 Januari 2022 | 11:40 WIB

METROPOLITAN – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Sus­manto, menilai kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bo­gor masih asal-asalan, tidak matang dalam perencanaan dan pelaksanaan. Kinerja buruk se­perti itu akhirnya membuat banyak program kepala daerah yang secara konsep sangat baik, namun diterjemahkan dengan sangat tidak baik. ”Kinerjanya masih asal-asa­lan. Masih sebatas ABS atau Asal Bu­pati Senang, tidak endalami substansi dari gagasan, masih yang penting sudah dikerjakan,” ujarnya. m Secara spesifik, Rudy mengambil contoh Proyek Cibinong City A Beautiful di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) pada 2021. Proyek pembangu­nan jalan dan pedestrian Sentul-Kandangroda yang bernilai Rp324 miliar itu kua­litasnya sangat tidak baik. ”Lebar pedestrian maupun Jalan Sentul-Kandangroda tidak seragam, ada yang besar ada yang kecil hingga di titik tertentu bisa membahayakan masyarakat pengguna pede­strian,” ujarnya. Ia juga menilai DPUPR ku­rang berkoordinasi dengan instansi lain penyedia utilitas publik, seperti listrik (PLN), air bersih (PDAM) dan gas (PGN) yang jaringannya menggunakan daerah milik jalan. Sehingga proyek pele­baran jalan maupun pede­strian menyisakan masalah estetika kota dan kenyamanan pengguna jalan. ”Kita lihat saja sekarang di tengah pe­destrian ada tiang listrik. Seharusnya berkoordinasi sebelumnya dengan pihak PLN, Telkom hingga Perusa­haan Gas Negara (PGN) agar tidak ada tiang listrik, tiang Telkom dan lainnya di tengah jalan maupun pedestrian,” pinta Rudy. Lemahnya perencanaan juga membuat proyek pembangunan pedestrian di Jalan Tegar Beriman tidak selesai tepat waktu. Karena itu, DPRD bersurat untuk meminta proyek yang melun­cur ke awal 2022 harus di­bayar pekerjaannya pada Anggaran Pendapatan Be­lanja Daerah Perubahan (APBD-P). ”Saya juga meminta DPUPR tegas. Bagi proyek infrastruk­tur yang selesai tepat waktu agar segera dibayar. Semen­tara yang meluncur ke awal tahun ini, maka pembayaran­nya dilakukan di dalam APBD-P 2022,” tuturnya. Parahnya, sambung Rudy, lemahnya perencanaan se­perti ini berlangsung tak ha­nya 2021, pada 2020 pun proyek peningkatan jalan di Jalan Raya Bojonggede-Ke­mang (Bomang) meninggal­kan banyak masalah, baik secara fungsi maupun este­tika kota. ”Di jalan poros Tengah-Utara atau jalan Bo­jonggede-Kemang banyak tiang listrik di tengah jalan, bahkan masih ada hingga saat ini,” katanya. Karena proyek atau Program Cibinong City A Beautiful ini masih berlanjut hingga 2023, DPUPR harus membuat pe­rencanaan yang lebih matang. ”Jangan asal-asalan, jangan asal ibu senang, tapi mening­galkan banyak masalah. Buat perencanaan yang matang dan berkoordinasi dengan instansi lain yang berkaitan dengan sarana utilitas publik,” tandasnya.(eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X