METROPOLITAN – Wali Kota Bogor, Bima Arya, meramal status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah aglomerasi Jabodetabek akan naik ke level 3 dalam waktu dekat. Kemungkinan itu berkaca dari penambahan kasus yang terus terjadi di wilayah aglomerasi Jabodetabek saat ini. “Kemungkinan besar ada indikasi aglomerasi (Jabodetabek) akan jadi level 3. Tapi, kami masih menunggu, karena hari ini juga akan ada rakor langsung dengan Presiden Jokowi,” kata Bima Arya usai meninjau RSUD Kota Bogor, Senin (7/2). Pria yang juga menjabat ketua Apeksi ini menuturkan, untuk penambahan kasus Covid-19 di Kota Bogor sendiri, dua hari lalu wilayahnya mencatatkan angka yang sangat tinggi, yakni mencapai 741 kasus baru positif Covid-19. Jumlah ini mendekati angka puncak saat varian Delta menyebar di Kota Bogor. Oleh karena itu, ia memperkirakan ada kemungkinan penambahan kasus di wilayah Kota Bogor akan melewati angka puncak dari varian Delta. “Diperkirakan kita akan terus naik melewati angka Delta itu. Oleh karena itu, kita pastikan kesiapan tempat tidur di rumah sakit (RS),” ujarnya. “Kita juga sudah perintahkan seluruh RS melakukan konversi dari umum menjadi layanan Covid. Bahkan, kita sudah mengunjungi dua RS secara keseluruhan. Kita lihat sudah dikonversi, baik itu RS Hermina maupun RSUD,” sambungnya. Tak hanya itu, kedatangannya bersama Muspida Kota Bogor ke sejumlah RS yang menangani Covid-19 ini juga sesuai instruksi presiden, menkeu dan menkes bahwa yang dirawat hanya pasien dengan gejala sedang dan berat. “Jadi tidak boleh ringan itu dirawat, ini untuk memastikan prioritas kita bagi warga yang harus didahulukan,” ujarnya. “Kita cek juga di dua RS ini serta di seluruh RS memang telah menaati itu. Artinya, hanya pasien yang gejalanya sedang dan berat saja (yang dirawat, red),” lanjutnya. “Bahkan, kita lihat di ICU, kondisinya hanya yang berat. Sebagian besar karena kormobid dan lansia. Ada angka-angka yang saya kira penting, yakni sebagian besar dirawat karena belum divaksin,” ungkap Bima Arya. Soal pasien Covid-19 yang tidak dirawat di RS, tambah Bima Arya, mereka harus tetap diperhatikan. Untuk itu, ia meminta Satgas Covid-19 di wilayah bisa diaktivasi kembali, baik RW Siaga, Puskesmas hingga Babinsa dan Bhabinkamtibmas. “Satgas wilayah kita aktivasi lagi untuk melakukan monitoring dan sosialisasi atas penggunaan dari telemedicine yang bisa digunakan untuk memonitoring warga,” tandasnya. (rez/eka/ py)