METROPOLITAN – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Bogor secara resmi mengusung Jenal Mutaqin maju sebagai Calon Wali Kota Bogor di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor pada 2024. Berdasarkan hasil pertimbangan pengurus DPC Partai Gerindra Kota Bogor yang diumumkan dalam peringatan Hari Jadi ke-14 Partai Gerindra di Sekretariat DPC Partai Gerindra Kota Bogor, Minggu (6/2). “Betul ditugaskan untuk maju di Pilkada (Pilwalkot Bogor) 2024. (Keputusan) Berdasarkan pertimbangan DPC,” kata Sopian, Senin (7/2). Sementara itu, Jenal Mutaqin menuturkan, ini merupakan sebuah amanah yang luar biasa lantaran tiga periode masa pemilihan umum (pemilu), Partai Gerindra belum pernah mengusung kader secara langsung. “Partai Gerindra sebenarnya punya berbagai potensi, mulai dari anggota dewan dua orang, enam orang hingga sekarang delapan orang. Artinya, Partai Gerindra di tengah masyarakat sudah dirasakan keberadaannya,” beber pria yang akrab disapa JM ini. Jenal mengaku bahwa dirinya merupakan salah satu kader terbaik di Partai Gerindra yang diberikan kepercayaan oleh ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor. Atas restu DPC, Fraksi, PAC dan ranting, ia harus menerima dan menjalankannya semaksimal mungkin. “Saya sampaikan bahwa ini bukan karena Jenal Mutaqin-nya, ini adalah Partai Gerindra Kota Bogor yang harus memiliki kesempatan dan meraih impian yang tujuannya untuk masyarakat Kota Bogor,” tuturnya. Pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kota Bogor ini menjelaskan, saat ini Partai Gerindra Kota Bogor memiliki grassroot yang terus berjalan, seperti kegiatan sosial yang masing-masing PAC miliki dan dari anggota dewan yang melakukan swadaya. Untuk itu, Partai Gerindra mencoba menggunakan kekuatan tersebut menjadi sebuah kekuasaan yang lebih tinggi, kekuasaan yang lebih mutlak yaitu kepala daerah. “Akhirnya saya menyiapkan diri dan menyanggupi serta memohon kepada kader Gerindra Kota Bogor untuk bersama-sama berjuang meraih apa yang kita harapkan, yakni menjadi wali kota di Pemkot Bogor,” imbuhnya. Bicara kesiapan menjadi bakal calon wali kota, JM meminta pengurus DPC, PAC, ranting dan sayap partai untuk menyosialisasikan popularitas dirinya. Sebab, selama tiga periode menjadi anggota DPRD Kota Bogor, dirinya hanya berkancah di tingkat daerah pemilihan (dapil), yaitu Bogor Timur dan Bogor Tengah. Soal perkara elektabilitas, JM memahami bahwa masyarakat masih awam terhadap dirinya dan itu merupakan hal wajar. Akan tetapi harus ada kesimbangan antara popularitas, elektabilitas dan kapasitas, kemampuan memahami aturan dan memahami substansi masalah Kota Bogor seperti apa. Itu perlu sosialisasi bukan oleh dirinya saja, tapi partai juga harus menguatkan itu. “Untuk itu, saya minta semua grassroot seluruh kader, simpatisan dan pengurus partai harus berkomitmen bersama-sama. Ketika mendorong saya untuk maju di pilkada, maka semua berkomitmen dan disepakati mereka akan berjibaku, mulai dari melakukan persiapan sampai pemenangan,” paparnya. Saat ditanya akan berpasangan dengan siapa di Pilwalkot nanti, JM mengaku siap dipasangkan dengan siapa saja. “Ketika partai koalisi dan koalisi sepaham bahwa APBD harus mengalir dengan maksimal manfaatnya untuk masyarakat, saya tidak masalah berpasangan dengan siapa pun, partai apa pun, figur siapa pun, incumbent atau bukan. Selama kita sepakat uang rakyat kita rumuskan agar manfaatnya maksimal, karena kita ingin mengawal uang rakyat kembali ke rakyat,” bebernya. Saat ini ia masih menunggu pleno tentang Ppartai Gerindra akan berkoalisi dengan partai mana saja. Namun untuk berkomunikasi dengan figur lain akan diplenokan oleh DPC secara internal. “Hari ini lebih kepada mengerucutkan agar semua fokus. Seluruh kader memahami bahwa Partai Gerindra menyatakan sikap siap maju mendorong kader terbaik di Pilkada 2024, sehingga teman-teman mempunyai semangat yang sama,” bebernya. “Partai Gerindra akan maju sebagai salah satu calon di pilkada, maka akan ada kebanggaan dengan calonnya, apalagi memenangi kancah pilkada itu akan menjadi kebanggaan bagi kader Partai Gerindra,” sambungnya. (rez/ eka/py)