Senin, 22 Desember 2025

Bogor Gercep Berikan Pendamping kepada Korban Pelatih Futsal Homo

- Rabu, 9 Februari 2022 | 11:10 WIB

METROPOLITAN - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan MN alias GJ (30) akhir-akhir ini memang menyita perhatian publik. Ya, seperti Tim Bogor Gerak Cepat (Gercep) yang mengaku prihatin atas kejadian pelecehan seksual yang menimpa anak-anak di bawah umur tersebut. Perwakilan Tim Bogor Gercep, Nadia Hasna Humaira,  mengatakan, pihaknya akan membantu memberikan pendampingan hukum kepada para korban. “Kami dari Tim Bogor Gercep berkomitmen mendampingi secara penuh sampai kasus ini selesai. Bagi semua yang mengalami kasus pelecehan seksual boleh dilaporkan dan bisa diinformasikan kepada kami,” terang Nadia, Selasa (8/2). Menurutnya, kasus pelecehan seksual merupakan tindakan yang sangat bejat. Apalagi, ini dilakukan seorang pelatih futsal kepada anak didiknya yang tak lain seorang laki-laki (sesama jenis, red). Sehingga kasus tersebut menjadi perhatian penuh Tim Bogor Gercep. “Ini tentu menjadi perhatian kami sebagai kepanjangan tangan dari Pemkab Bogor yang juga memiliki fungsi sosial. Ini tidak bisa dibiarkan,” katanya. Sekadar diketahui, saat ini pelaku pelecehan seksual berinisial MN alias GJ sudah ditangkap pihak kepolisian. Namun dalam kasus ini, polisi menjerat pelaku dengan pasal Undang-Undang ITE dengan barang bukti handphone dan chat mesum pelaku kepada korban. Kuasa Hukum Tim Bogor Gercep, Deni Firmansyah,  menegaskan, pihaknya akan mendorong kepolisian untuk menjerat pelaku dengan pasal pelecehan seksual. Ia menuturkan, pihaknya telah memiliki sejumlah bukti bahwa pelaku GJ telah melakukan pelecehan seksual secara fisik, tak sebatas chat mesum. “Bahkan, ada beberapa korbannya yang mengalami trauma. Kami akan mendorong kasus ini ke kasus pelecehan seksual, bukan hanya dijerat Pasal ITE,” ujarnya. Pasca-penangkapan GJ, diketahui ada 15 anak yang menjadi korban pelecehan seksual. Tim Bogor Gercep pun mengklaim sudah melakukan pendekatan kepada beberapa korban yang juga tidak menutup kemungkinan lebih daripada jumlah yang ada tersebut. “Sampai saat ini, kami masih berkomunikasi melakukan pendekatan kepada para korban. Kami juga harus mengerti kondisi korban dan melindungi mereka,” jelasnya. Sementara itu, pemilik akun @ganenxx.theja selaku orang yang pertama kali membeberkan tindakan pelecehan seksual GJ juga dihadirkan dalam konferensi pers tersebut. Pria yang akrab disapa Ganen itu mengaku jika alasan mempublikasikan tindak kejahatan seksual GJ karena prihatin para korban tidak ada yang berani melaporkan kejadian ini. “Beberapa korbannya itu adalah teman dekat saya. Saya sudah coba dorong ini sama mereka untuk buat laporan, tapi tidak dilakukan karena takut,” katanya. Ganen sendiri mengaku sudah mengetahui aksi pelecehan seksual oleh GJ sejak September 2021. Namun saat itu dia belum berani melaporkan tindakan pelaku. “Tapi beberapa waktu kemudian, saya dapat informasi lagi bahwa pelaku kembali melakukan aksinya. Saya sangat prihatin, kenapa pelaku masih berkeliaran dan masih melakukan hal-hal yang merusak anak-anak. Jadi, saya memberanikan diri memposting tindak kejahatan yang dilakukan pelaku ke media sosial Instagram,” bebernya. Dari postingan tersebut, Ganen menambahkan, banyak orang yang mengatasnamakan korban mengirimkan pesan lewat Instagramnya tersebut. Ada sekitar 64 orang yang memiliki masalah dengan pelaku GJ. “Sebanyak 64 orang itu adalah korban secara keseluruhan. Ada yang karena pelecehan seksual, ada juga yang masalah pembuatan jersey (kaos futsal) dengan pelaku,” kata Ganen. (mam/eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X