METROPOLITAN - Kasus Covid-19 di Kota Bogor terus menunjukkan tren lonjakan. Tak terkecuali pada dunia pendidikan. Bahkan, jumlah guru dan pelajar yang terpapar Covid-19 dari klaster sekolah kini mencapai 676 kasus. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi. Alhasil, Satgas Covid-19 Kota Bogor pun memperpanjang penghentian pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan menggantinya dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hingga 21 Februari 2022. “Jumlah itu hasil tracing Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor,” katanya kepada Metropolitan, Rabu (16/2). Dalam pelaksanaan pembelajaran, pihaknya kini mengacu pada Surat Keputusan (SK) Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor Nomor 03/ STPC/02/2022 per 15 Februari. Ia menjelaskan, penentuan dihentikannya PTM untuk sementara waktu bukan dari Disdik Kota Bogor, tapi dari Satgas Covid-19. Pertimbangan kebijakan itu salah satunya melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bogor. Sekadar diketahui, dari total 676 orang positif Covid-19 pada klaster sekolah, 441 orang di antaranya tidak bergejala, lalu 178 orang bergejala ringan, 36 orang gejala sedang dan berat serta 21 orang lainnya belum diketahui. “SK Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor tentang Penghentian Sementara PTM di Kota Bogor per 15 Februari sampai 21 Februari 2022, satu pekan,” ujarnya. Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menegaskan bahwa pelaksanaan PTM masih dihentikan sementara dan pelaksanaan PJJ diperpanjang hingga sepekan ke depan sejak 15 Februari. Hal ini bertepatan dengan perpanjangan kebijakan PPKM Level 3 di Kota Bogor yang juga diperpanjang satu pekan. Sejauh ini, ia masih ogah buru-buru membuka kembali PTM lantaran angka positif Covid-19 masih tinggi. “Masih pembelajaran jarak jauh. Kita putuskan diperpanjang, kasus masih tinggi, belum ada rencana untuk membuka kembali PTM, klaster angkanya sudah 500-an,” tuntasnya. (ryn/mam/py)