METROPOLITAN - Jalan Sholeh Iskandar (Sholis), Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor yang ambles sejak akhir tahun lalu bakal segera diperbaiki Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Februari ini. Dengan nilai pekerjaan Rp14,5 miliar, pekerjaan tidak hanya untuk perbaikan jalan ambles, tapi juga untuk penanganan saluran underpass Jalan Sholis. Perbaikan disebut bakal menelan waktu delapan bulan atau hingga Oktober 2022. Imbasnya, akses Jalan Sholis dari Simpang Yasmin ke arah Cilebut dan Sukaresmi maupun ke arah Kebonpedes ditutup menggunakan spandek seng. Kepala Pengawas Lapangan PPK Jawa Barat, Agung Wibowo, mengungkapkan, pekan lalu pihaknya sudah melakukan pengecekan lapangan bersama kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor untuk menentukan rekayasa lalu lintas. Dalam sepekan ini, PT Batara Guru Group selaku pelaksana proyek akan terlebih dulu melakukan pembongkaran beton dan pemindahan utilitas jaringan PLN dan PDAM di ruas jalan nasional tersebut. ”Kendalanya ada jaringan PLN dan PDAM. Pipa PDAM Kabupaten (Bogor) sudah dialihkan. Untuk pipa PDAM Kota (Bogor) akan segera berkoordinasi,” katanya saat dikonfirmasi Rabu (16/2). Ia menjelaskan, waktu pekerjaan dalam kontrak kerja, yakni 8 bulan sejak Februari 2022. Baik untuk perbaikan jalan ambles maupun penanganan saluran underpass Sholis. ”Pengerjaan dalam kontrak 8 bulan. Mudah-mudahan bisa cepat selesai,” ujarnya. Sebelumnya, jalan ambles di Jalan Sholeh Iskandar, Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, mulai ditutup total lantaran adanya perbaikan jalan ambles oleh pemerintah pusat. Jalan dari arah Simpang Yasmin menuju Kelurahan Sukaresmi atau putar balik Kebonpedes kini sudah ditutup. Sedangkan jalan nasional yang ambles itu terlihat adanya sebuah alat berat backhoe, meski belum ada pekerjaan apa pun. Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria, mengatakan, saat pengerjaan perbaikan jalan, tidak hanya jalan di samping underpass yang ambles, tapi berpengaruh ke jalan underpass yang juga ikut retak. “Kepolisian menyampaikan untuk dilakukan rekayasa, karena khawatir roda empat atau kendaraan berat akan membuat jalan tambah ambles,” terangnya. Untuk sementara, pihaknya akan mengandalkan jalan arteri menjadi jalur yang dilalui kendaraan saat rekayasa lalu lintas nanti. Bahkan, sambung dia, rekayasa lalu lintas bisa saja tidak diterapkan di Jalan Sholeh Iskandar, tapi juga di underpass. “Yang jelas, kita bentuk rekayasa pengalihan arus supaya tidak lumpuh atau perpindahan orang dari satu titik ke titik lain tetap,” tutupnya. (ryn/ mam/py)