METROPOLITAN – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membuang sampah ke Tempat Pengelolaan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo, Kabupaten Bogor, nyatanya belum terlaksana sampai saat ini. Belum selesainya pembangunan di TPPAS Nambo, jadi kendala Kota Bogor mempunyai alternatif lain selain membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kabupaten Bogor. “Belum bisa buang, karena masih menunggu konfirmasi dari Pemprov Jabar. Sementara masih di Galuga sampai saat ini,” kata Kabid Pengelolaan Persampahan di DLH Kota Bogor, Feby Darmawan, kepada wartawan, baru-baru ini. Menurutnya, pihaknya juga belum bisa memastikan kapan Kota Bogor bisa membuang sampah ke TPPAS Nambo, meski sudah dijanjikan bisa membuang sejak akhir Februari. “Belum ada kabar lagi, belum ada konfirmasi dari Pemprov Jabar, kayaknya nanti kalau sudah ada undangan rapat lewat zoom dari Pemprov Jabar baru kita dikasih waktu kapan siapnya buang ke sana,” ujarnya. “Bukan hanya Kota Bogor, semuanya juga belum ada (membuang sampah ke TPPAS Nambo, red), baik Bekasi, Kabupaten Bogor hingga Depok,” sambungnya. Soal berapa jumlah volume sampah yang bisa dibuang ke TPPAS Nambo apabila pembangunan telah selesai, jelas Feby, sesuai perjanjian awal Kota Bogor mendapat jatah sekitar 400 ton per hari. Sehingga jumlah itu yang menjadi patokan pihaknya saat ini. “Kalau untuk Kota Bogor di awal itu kuota kita 400 ton. Memang yang lebih urgen itu Kota Depok, karena TPA mereka sudah tidak beroperasi lagi. Mereka hampir 400 ton lebih per hari,” ujarnya. Saat disinggung apakah ketika TPPAS Nambo beroperasi secara full Kota Bogor akan beralih dari TPA Galuga, Feby mengaku belum bisa memastikannya. Sebab, jumlah volume sampah Kota Bogor per hari rata-rata menyentuh angka 500-600 ton per hari. “Belum bisa dipastikan, karena untuk pendistribusian berapa nantinya itu belum ditentukan. Ini semua akan menyesuaikan anggaran pemkot yang tersedia,” ujarnya. Sebelumnya, Kota Bogor segera punya alternatif pembuangan sampah selain Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga. Sebab, Tempat Pengelolaan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, dikabarkan bakal beroperasi dan diuji coba pada Maret ini. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Deni Wismanto, mengatakan, Maret ini rencananya TPPAS Nambo akan diuji coba. Beberapa kota atau kabupaten yang sudah kerja sama menggunakan TPPAS Nambo pun sudah bisa uji coba mengirim sampah. “Maret ini rencananya sudah diuji coba, beberapa kota yang sudah kerja sama penggunaan TPPAS Nambo, awal-awal uji coba dulu,” katanya kepada Metropolitan, belum lama ini. Untuk jumlah sampah yang dikirim, sambung dia, memang belum akan dalam jumlah maksimal. Kota Bogor sendiri akan uji coba dengan mengirim sampah 10 ton per hari selama uji coba. “Nambo tetap jalan (selama penyelesaian pembangunan, red) tapi awal-awal mau coba jalan, uji coba. Jadi dari masing-masing kota belum maksimal, tapi kita uji coba,” ujarnya. “Kota Bogor belum 100 persen. Untuk Maret awal kita mau uji coba 10 ton per hari, sampai nanti operasional TPPAS Nambo maksimal,” sambungnya. Terkait tipping fee yang harus dibayarkan, pihaknya masih menghitung kembali dengan Pemprov Jawa Barat sebagai pengelola TPPAS Nambo. “Nanti kita hitung lagi dengan provinsi,” tuturnya. Dari jumlah rata-rata sampah Kota Bogor yang mencapai 600 ton per hari, diharapkan sampah yang dibuang ke TPPAS Nambo berkisar di angka 400 ton per hari. “Nambo kan yang kelola regional, bukan kita. Kita hanya drop sampah. Diharapkan punya kapasitas bisa sampai 400 ton sampah buat kita. Tapi kita tahap awal per hari itu kita hanya 10 ton dulu. Karena kita masih ada (TPA) Galuga,” jelas Deni. Menurutnya, baik TPPAS Nambo maupun TPA Galuga akan tetap jadi tempat pembuangan sampah buat Kota Bogor. Sebab, ada plus minus tersendiri dari kedua tempat tersebut. “Enakan mana? Ya sama lah. Artinya, kalau ke Nambo itu regional, ada supporting dari Jabar. Kalau Galuga nggak, tapi kita ada lahan sendiri di sana. Intinya, pengolahan sampah memang harus ada alternatif, nggak bisa hanya satu,” tuntas Deni. (rez/py)