Bagi warga Bogor yang biasa melintas di Jalan MA Salmun menuju Pasar Anyar (Pasar Kebonkembang), pasti tak asing dengan perlintasan kereta api di jalur tersebut yang seringkali menimbulkan kemacetan. PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bogor rupanya tengah meminta bantuan anggaran kepada pemerintah pusat untuk membangun fly over atau jalan layang di perlintasan kereta api Jalan MA Salmun. Bahkan, pemkot sampai harus ‘mengemis’ bantuan anggaran kepada pemerintah pusat lantaran kebutuhan pembangunan yang cukup fantastis, yakni tembus angka Rp150 miliar. “Yang kita usulkan untuk Jalan MA Salmun itu kita ajukan dua pekerjaan, yakni perbaikan jembatan MA Salmun ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan fly over ke pemerintah pusat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, Senin (14/3). Ia menjelaskan, nilai kebutuhan untuk fly over MA Salmun mencapai Rp150 miliar ke pemerintah pusat. Sedangkan untuk perbaikan jembatan, pemkot mengajukan bantuan Rp30 miliar ke Pemprov Jabar. “Lalu untuk fly over sekitar Rp150 miliar. Kalau (perbaikan, red) jembatannya Rp30 miliar,” terangnya. Sebelumnya, Kota Bogor diketahui mendapatkan jatah Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk program infrastruktur jalan dan trotoar sebesar Rp20 miliar. Hal itu pun mendapat sorotan dari Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Iwan Iswanto. Sebab, dari proyeksi program DAK oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, tak ada program untuk perbaikan Jembatan MA Salmun di Kecamatan Bogor Tengah. Padahal, kondisi jembatan MA Salmun yang diketahui rusak di bagian bawah jembatan sejak dua tahun silam belum juga tersentuh perbaikan. Iwan berharap DAK dari pemerintah pusat bisa dialokasikan untuk perbaikan Jalan MA Salmun. “Jembatan atau Jalan MA Salmun itu kan sudah rusak dari 2020. Belum ada penanganan apa pun sampai saat ini. Jadi, kita harap DAK yang cair tahun ini bisa digunakan dulu untuk memperbaiki jalan tersebut, mengingat jalan itu sangat vital keberadaannya,” katanya, Selasa (22/2). Ia menilai jembatan yang menyambungkan Jalan Merdeka dengan Jalan Dewi Sartika (kawasan Pasarkebonkembang dan Stasiun Bogor) itu merupakan akses yang sering dilalui warga. Terlebih menjadi jalur perdagangan menuju Pasar Kebonkembang. Politisi PDI Perjuangan itu juga menilai Pemkot Bogor seharusnya memfokuskan perbaikan jembatan tersebut. Jangan sampai terjadi lagi kerusakan lebih parah yang bisa merugikan warga. “Masak’ mau nunggu sampai roboh dulu baru diperbaiki? Tahun lalu katanya mau nunggu anggaran provinsi dan pusat. Tapi kan nggak ada juga follow up-nya. Jadi lebih baik ini (Jembatan MA Salmun, red) saja dulu diperbaiki,” tandasnya. (ryn/eka/py)