Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam waktu dekat bakal merealisasikan pembangunan jalan tol khusus tambang di Kabupaten Bogor. Berbagai persiapan telah dilakukan. Mulai dari pembebasan lahan serta public hearing sekaligus menampung aspirasi masyarakat sekitar.
KEPALA Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapedalitbang) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra, mengatakan, Desember akan dilakukan groundbreaking sebagai tanda dimulainya pembangunan jalan tambang.
“Kita di Pemkab Bogor sudah melakukan berbagai kesiapan, termasuk soal pembebasan lahan. Sebab, jalan tol khusus truk tambang ini akan dibangun sepanjang 13 kilometer yang menghubungkan Rumpin- Parungpanjang,” kata Suryanto.
Jalan tol khusus tambang ini nantinya, sambung Suryanto, akan terkoneksi dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III. Dengan begitu, truk tambang yang kerap dipersoalkan tersebut tidak bakal melintasi jalan kabupaten yang kerap dilalui masyarakat sekitar.
“Nanti ada beberapa pintu masuk. Saat ini masih tahap pembebasan lahan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa selesai,” paparnya.
Sementara untuk pembiayaan pembangunan jalan tol khusus tambang ini, Pemprov Jabar atau Pemkab Bogor meminta pihak swasta yang memiliki kepentingan di area pertambangan tersebut ambil bagian dalam pembangunan jalan tol khusus tambang.
“Jalan khusus tambang itu diperuntukkan pelaku usaha tambang. Memang butuh usaha keras bagaimana proses perizinannya harus dilengkapi. Pemerintah juga kalau bisa ikut serta melalui BUMD untuk mempunyai saham lah, besar atau kecilnya relatif,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, Bambang Tirtoyuliono.
Bambang menilai pembangunan dilakukan tak lebih dari satu tahun. Sementara perkiraan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp500-600 miliar. Apalagi, jalan tol khusus tambang ini penting untuk semua. Sejak puluhan tahun lalu, material tambang lewat jalan umum, sehingga menimbulkan isu negatif. Mulai dari kecelakaan, polusi dan lainnya. (mam/eka/ py)