Senin, 22 Desember 2025

Jelang Akhir 2022, Pemkab Bogor Masih Sisakan Duit Belanja Rp2,6 Triliun, Iwan ‘Semprot’ Dinas

- Jumat, 16 Desember 2022 | 11:01 WIB

Dua pekan jelang akhir 2022, realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor baru mencapai 73 persen. Hal itu rupanya membuat Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, geram. BAHKAN, Iwan mengulti­matum dinas-dinas yang me­miliki serapan anggaran ren­dah. Di antaranya seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes). “Jangan sampai terlalu ba­nyak sisa anggaran. Saya su­dah peringatkan dinas-dinas yang mempunyai anggaran besar,” katanya. Salah satu dinas yang diso­rot adalah Disdik. Dengan 469 kegiatan rehabilitasi dari ting­kat SD maupun SMP, serapan anggaran di dinas ini dika­barkan baru mencapai 70 persen. Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah, tak menampik hal tersebut. Ia mengaku sudah mewanti-wanti penyedia jasa yang mengerjakan proyek fisik di Disdik Kabupaten Bogor un­tuk segera menyelesaikan pekerjaan maksimal hingga 25 Desember 2022. “Kita pu­nya target maksimal 25 De­sember sudah beres. Penger­jaan akan dimaksimalkan, walau progresnya baru 65-70 persen. Masih ada waktu,” kata Juanda. Untuk mengejar waktu ter­sebut, Disdik Kabupaten Bo­gor telah meminta penyedia jasa bekerja 24 jam nonstop. Termasuk dengan menambah jumlah pegawai sesuai aturan yang ada. “Kalau pengerjaan­nya siang malam, 24 jam, pasti target bisa terkejar. Yang jelas, kalau tidak selesai tepat waktu nanti akan ada pertam­bahan waktu dan pihak ke­tiga akan diberikan denda puluhan juta,” ungkapnya. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor mencatat, serapan anggaran keseluruhan di Kabupaten Bogor baru mencapai 73 persen atau se­kitar Rp7,2 triliun dari Ang­garan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor yang mencapai Rp9,85 triliun. Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Achmad Wildan, mengatakan, serapan anggaran hingga saat ini ma­sih terus berjalan. “Yang sudah kita realisasikan itu Rp7,2 triliun atau 73,3 persen, sisanya sebesar Rp2,6 triliun masih berjalan. Karena masih ba­nyak pengerjaan yang masih dalam proses, jadi serapan belum maksimal,” katanya. Saat ini, sambung Wildan, BPKAD terus menggenjot belanja modal, terutama ge­dung dan bangunan. Sebab, serapannya masih di kisaran 40 persen. “Belanja modal, terutama di gedung dan jalan, biasanya uang termin terakhir dan biasanya kontraknya pada 25 Desember,” paparnya. Ia juga memastikan, serapan anggaran akan terus mening­kat pada pertengahan hingga akhir tahun nanti. Sebab, rata-rata penyedia jasa mulai melakukan penagihan. “Me­reka biasanya pertengahan akhir tahun akan nagih, jadi pasti ada peningkatan kalau 100 persen, paling sama se­perti kisaran tahun lalu 95 persen yang terserap,” katanya. (mam/eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X