Ya, David Jacobs jadi bukti nyata bahwa tak ada batas dalam meraih prestasi. Dia mengalami masalah fungsional pada salah satu tangannya.
Berkat semangat, fokus, kegigihan, dan ketekunannya menggeluti tenis meja, David Jacobs mampu mengharumkan Indonesia di pentas internasional.
Sebelum menjadi atlet NPC Indonesia, David Jacobs lebih dulu berkarier sebagai atlet tenis meja dan pernah turun pada SEA Games Kuala Lumpur 2001.
Saat itu, David Jacobs meraih perunggu ganda putra bersama Ismu Harinto.
David Jacobs juga tampil beberapa kali dalam pesta olahraga dua tahunan di Asia Tenggara tersebut termasuk di Vietnam (2003), Filipina (2005), dan Thailand (2007).
Baca Juga: Tergeletak di Stasiun Juanda, Atlet Para Tenis Meja David Jacobs Meninggal Dunia
Setelah itu, Jacobs memulai karier sebagai atlet para tenis meja spesialis kelas 10 dengan resmi bergabung menjadi atlet NPC Indonesia pada 2010.
David Jacobs yang lahir di Makassar itu meninggal dunia pada usia 45 tahun setelah ditemukan tergeletak di area Stasiun Juanda, Jakarta.
Menurut Suarasurakarta.id, meninggalnya David Jacobs berawal dari laporan petugas Stasiun Juanda yang mendapat informasi dari masinis.
Baca Juga: DPRD Jabar Apresiasi Kinerja Monitoring Arus Mudik Lebaran 2023 Kota Bekasi
Sang masinisi melihat David Jacobs ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di jalur hilir antara Stasiun Gambir-Stasiun Juanda.
Lalu, saat ditemukan anggota Polsuska, David Jacobs disebut masih bernafas namun mengalami luka pendarahan di kepala bagian belakang.
Saat mendapati David Jacobs, petugas juga menemukan ponsel dan tiket pada aplikasi KAI Access dengan kode booking 9HV69PE keberangkatan KA Argo Lawu relasi Gambir tujuan Stasiun Balapan Solo, dengan jadwal keberangkatan 27 April 2023 pukul 20:45 WIB.
David Jacobs kemudian dievakuasi ke Stasiun Juanda menggunakan tandu untuk pertolongan lebih lanjut.
Setelah diberikan penanganan oleh Poskes Juanda, sosok bernama lengkap Dian David Michael Jacobs masih belum sadarkan diri dan dirujuk RS Husada.