Baca Juga: Catat! Satlantas Polres Bogor Gelar Operasi Patuh Lodaya 2025 Mulai Besok, Incar Pengendara Ini
Dalam konferensi pers pasca-laga, Luis Enrique mengungkapkan penyesalannya atas insiden tersebut.
Ia mengklaim niatnya hanya ingin meredakan ketegangan, bukan memperkeruh keadaan.
Namun tekanan emosional di akhir laga membuat suasana sulit dikendalikan.
PSG sendiri mengalami malam yang mengecewakan. Setelah meraih tiga gelar domestik dan Liga Champions musim ini, mereka justru tampil antiklimaks di partai final dan harus menyelesaikan pertandingan dengan 10 pemain, menyusul kartu merah Joao Neves di menit ke-85 karena pelanggaran keras.
Baca Juga: Dua Bocah di Bogor Iseng Lempar Batu ke KRL hingga Kaca Pecah, Orangtua Terpaksa Tanggungjawab
Chelsea, di sisi lain, tampil tanpa cela. Mereka memanfaatkan setiap peluang dengan maksimal dan menunjukkan kualitas sebagai tim elit dunia.
Gelar ini bukan hanya menambah koleksi trofi klub, tapi juga menjadi pencapaian besar bagi pelatih anyar Enzo Maresca, yang mengawali musim dengan ekspektasi rendah.
Trofi Piala Dunia Antarklub edisi 2025 menjadi milik Chelsea. Dan meskipun dirusak oleh drama pascalaga, pencapaian ini tetap menjadi momen bersejarah yang mengangkat semangat klub jelang musim baru Premier League.
***