Lebih jauh, Asnawi juga mengatakan bahwa ia sudah sempat mencoba menyerahkan ban kapten kepada Jay Idzes sebelum laga kontra Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
“Saya ingin mengklarifikasi soal kapten. Ini sudah terlalu lama didiamkan dan jadi bola liar. Saya bahkan sudah berniat memberikan ban kapten ke pemain lain sejak sebelum Piala Asia,” ujar Asnawi.
Asnawi menuturkan bahwa posisi kapten sebenarnya sudah sangat jelas. Dalam diskusi internal bersama Jay Idzes, Sandy Walsh, Thom Haye, dan Rizky Ridho, pelatih Shin Tae-yong tetap menunjuk dirinya sebagai kapten utama, sementara Jay Idzes ditetapkan sebagai wakil kapten.
Karena itu, ketika dirinya tampil sebagai starter pada laga kontra China, ban kapten memang otomatis berada di lengannya sesuai hierarki yang berlaku.
Yang membuatnya kecewa adalah tudingan seolah-olah ia sengaja mengambil ban kapten dari Jay Idzes.
Baca Juga: Kesaksian di Tengah Bencana Sumatra: Antara Aksi Penjarahan dan Kemanusiaan
“Saya rasa kalau paham bola, ini tidak perlu dipermasalahkan. Tapi kenapa saya yang selalu disudutkan? Kenapa pertandingan lawan China masih dibahas terus, padahal yang penting adalah memperbaiki ke depan?” keluhnya.
Dalam pernyataannya, Asnawi bahkan balik meminta penjelasan kepada Arya Sinulingga terkait sumber informasi yang menyebut bahwa Jay Idzes seharusnya menjadi kapten utama dalam laga tersebut.
“Kalau memang benar Jay ditentukan sebagai kapten utama, mohon beritahu saya siapa yang memberi informasi itu kepada Anda?”
Ia menambahkan bahwa dirinya sama sekali tidak keberatan melepas ban kapten jika memang ada pemain lain yang dianggap lebih layak memimpin tim.
“Saya tidak masalah. Kalau ada yang lebih baik, saya ikhlas. Saya merasa performa saya sempat menurun dan ada yang lebih pantas.”