METROPOLITAN.ID - Karier Luka Modric bersama Real Madrid resmi berakhir. Gelandang asal Kroasia itu memainkan laga terakhirnya saat Los Blancos takluk 0-4 dari Paris Saint-Germain (PSG) pada semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.
Meski menutup perjalanannya dengan kekalahan, kontribusi dan warisan Modric dalam 13 tahun berseragam Madrid tetap tak ternilai.
Manajer Real Madrid, Xabi Alonso, menyebut sang pemain sebagai "legenda sejati" yang akan selalu dikenang oleh klub dan para pendukung.
Baca Juga: Heboh! Seragam Pramuka Indonesia Ditemukan di Toko Barang Bekas Jepang, Dijual Cuma Rp75 Ribu
Modric menyudahi kontraknya setelah musim 2024/2025 tuntas. Ia dipastikan melanjutkan karier profesionalnya di Serie A bersama raksasa Italia, AC Milan.
Dalam unggahan perpisahan di media sosial, pemain berusia 39 tahun itu menuliskan pesan menyentuh, menyebut momen perpisahan ini sebagai hal yang “tak pernah ingin ia alami.”
Didatangkan dari Tottenham Hotspur pada 2012, Modric menjelma menjadi jenderal lini tengah Madrid. Ia menjadi bagian penting dalam era kejayaan klub, sekaligus simbol konsistensi dan dedikasi.
Baca Juga: Mengenal Domino, Permainan Strategi yang Kini Halal dan Siap Diangkat Jadi Olahraga
Selama membela Los Blancos, Modric meraih total 28 trofi, termasuk 6 trofi Liga Champions, 4 gelar La Liga, 2 Copa del Rey, serta berbagai gelar domestik dan internasional lainnya.
Dengan jumlah tersebut, ia kini tercatat sebagai salah satu pemain tersukses dalam sejarah klub.
Pada musim terakhirnya, meski kerap dimainkan dari bangku cadangan, Modric tetap mampu mencetak 2 gol dan 6 assist dalam 34 pertandingan La Liga.
Ia juga tampil di seluruh pertandingan Liga Champions hingga Madrid tersingkir oleh Arsenal di perempat final.
Lebih dari sekadar statistik, kontribusi Modric terlihat dari gaya bermainnya yang elegan, visi luar biasa, serta kemampuan memimpin tim dari tengah lapangan.