METROPOLITAN.ID - Kasus dugaan pelecehan terhadap otoritas kepolisian yang melibatkan pemain Persib Bandung, Adam Alis Setyano, dan Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) memasuki babak baru.
Polisi Diraja Malaysia (PDRM) menyatakan akan melibatkan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kepolisian Internasional (Interpol) untuk mendapatkan keterangan dari Adam Alis.
Kepala Polisi Selangor, Datuk Shazeli Kahar menegaskan upaya ini dilakukan PDRM untuk menjaga muruah kepolisian Malaysia di mata internasional.
Shazeli menyatakan, PDRM sedang menjalin komunikasi melalui perwakilan PDRM di kedutaan besar di Jakarta, untuk membantu menyelesaikan penyelidikan ini.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 19 November 2025: Galeri24 dan UBS Anjlok
"PDRM sedang menjalin komunikasi intensif dengan mitra-mitra strategis negara ini (Indonesia) untuk membantu kepolisian menyelesaikan penyelidikan. Ini termasuk upaya mendapatkan kerja sama dari Kepolisian Nasional," terangnya dikutip dari Kosmo.
"Ini karena kami masih berkomunikasi dengan Kepolisian Internasional (Interpol) dan mitra-mitra strategis di negara ini. Prosesnya akan memakan waktu," sambungnya.
Kontroversi ini bermula dari insiden pasca pertandingan antara Selangor melawan Persib Bandung dalam ajang Liga Champions Asia Two 2025/2026.
Adam Alis mengunggah video di akun media sosial pribadinya yang menunjukkan dirinya dan beberapa pemain Persib diberhentikan oleh polisi Malaysia.
Baca Juga: Jam dan Lokasi Operasi Zebra 2025 di Kota Bogor, Titik Pemeriksaan di Mana Saja?
Alasan pemberhentian adalah karena mereka melawan arus lalu lintas. Saat ditanya paspor, Adam Alis dan rombongan tidak membawanya.
Lalu, salah satu pemain Persib, Robi Darwis, menunjukkan kartu tanda anggota TNI sebagai identitas.
Menurut warganet, keterangan Adam Alis dalam video tersebut terkesan melecehkan atau meremehkan upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh PDRM.
Atas hal itu, opini publik Malaysia yang kuat menuntut PDRM untuk mengusut tuntas insiden tersebut.