METROPOLITAN.ID - Tim pencak silat Indonesia menutup rangkaian pertandingan SEA Games 2025 dengan hasil gemilang.
Bertanding di Impact Arena, Bangkok, pada Rabu, skuad Merah Putih sukses menambah dua medali emas dari nomor tanding di hari terakhir kompetisi cabang pencak silat.
Tambahan emas ini semakin menegaskan pencak silat sebagai salah satu lumbung prestasi Indonesia di ajang multievent Asia Tenggara tersebut.
Baca Juga: Ini Penjelasan Formula Baru UMP 2026 untuk Para Pekerja Pemula, Simak Disini Ya!
Medali emas pertama dipersembahkan oleh Muhammad Zaki Zikrillah Prasong dari nomor tanding kelas C (55–60 kg).
Zaki dinyatakan sebagai pemenang dan berhak atas emas setelah lawannya dari Thailand, Tinnapat Janjaroen, memilih mengundurkan diri atau walk out jelang pertandingan final.
Meski tanpa laga penentuan, hasil ini tetap menjadi pencapaian penting bagi Zaki dan tim pencak silat Indonesia.
Emas kedua datang dari sektor putri melalui Safira Dwi Meilani yang tampil impresif di nomor tanding kelas B (50–55 kg).
Pada partai final, Safira berhasil mengalahkan pesilat Vietnam Thi Hai Quyen lewat pertarungan sengit, sekaligus mengukuhkan dominasinya dan memastikan Indonesia kembali berdiri di podium tertinggi.
Sementara itu, pesilat Indonesia lainnya, Khoirudin Mustakim, harus puas meraih medali perak setelah takluk dari atlet Singapura Andika Bin Razali Dhani.
Meski gagal menambah emas, raihan perak tetap memberikan kontribusi penting bagi total perolehan medali Indonesia.
Cabang pencak silat Indonesia sejatinya masih menyisakan satu nomor yang akan dipertandingkan, yakni kelas E (65–70 kg).
Pada partai final, Tito Hendra Septa Kurnia dijadwalkan menghadapi pesilat Malaysia Muhamad Helmi.
Laga ini membuka peluang tambahan emas bagi Indonesia sekaligus menjadi penutup sempurna kiprah pencak silat di SEA Games 2025.