METROPOLITAN.ID - Seni bela diri pencak silat rupanya digemari juga oleh para pegiat bela diri dari mancanegara.
Hal itu tercermin dari antusiasme peserta workshop internasional yang digelar memperingati HUT ke-77 Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath Sukabumi, Senin, 19 Mei 2025.
Sedikitnya, 12 pesilat dari empat negara yakni Malaysia, Italia, Prancis, dan Belanda mengikuti workshop tersebut untuk mempelajari aliran Pencak Silat Maung Bodas.
Di perguruan Maung Bodas, mereka belajar jurus-jurus khas seperti Golok Kala Petok, Maung Keubet, hingga Panca Kinanti.
Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Al Fath Sukabumi, KH Fajar Laksana mengatakan, peserta asing juga dikenalkan dengan kesenian tradisional seperti Boles (lempar bola api) dan Ngatotong Lisung.
Menurutnya, para peserta mancanegara kni cukup cepat menguasai jurus karena telah memiliki dasar bela diri.
"Alhamdulillah mereka sangat mencintai pencak silat. Mereka memahami bahwa silat bukan sekadar bela diri, tetapi juga bagian dari olahraga, seni budaya, pariwisata, serta sarana pembelajaran nilai-nilai kebaikan dan spiritual," ujar KH Fajar Laksana.
Dalam kesempatan tersebut, masing-masing peserta mendapat sertifikat Nitiswaris sebagai bentuk pengakuan dan hak paten untuk menyebarluaskan jurus khas PS Maung Bodas di negaranya.
"Dengan sertifikat ini, mereka memiliki legitimasi menyebarkan silat ke seluruh dunia. Ini membuktikan bahwa pencak silat kini menjadi milik dunia," pungkasnya. (UM)***