METROPOLITAN.ID - Menjelang Pemilu 2024, pemuda dan milenial Kota Bekasi diminta untuk melek politik identitias hingga pemanfaatan rumah ibadah buat kegiatan politik.
Hal itu terungkap saat FGD Pemuda Milenial dengan tema 'Antisipasi Politik Identitas dan Pemanfaatan Rumah Ibadah Untuk Kegiatan Politik', di Kedai Kopi Prambanan, Rawalumbu, Kota Bekasi, belum lama ini.
FGD milenial Kota Bekasi tentang politik identitas itu dibuka Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat (Asda II) Dr Inayatullah.
Baca Juga: Seram! 'Sijjin', Adaptasi Film Horor Turki Paling Bikin Merinding. Begini Sinopsisnya
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang di inisiasi oleh Karang Taruna itu, diikuti oleh para kader Karang Taruna dan pelajar Sekolah Menengah Atas. Selain Asda II, unsur Kesbangpol, Dinas Sosial, perwakilan KPU Kota Bekasi dan Bawaslu serta Ketua Karang Taruna Kota Bekasi hadir pada kegiatan itu.
Dalam dialognya Inayatullah menyampaikan Intoleransi masih bisa berpotensi terjadi pada gelaran Pemilu 2024.
Tentu saja Intoleransi bisa disebabkan oleh terkikisnya nilai-nilai toleransi dimana hal tersebut juga akibat dari pengaruh media sosial.
Baca Juga: Mengenal KH Abdul Chalim, Pahlawan Jawa Barat Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2023
“Memasuki tahun politik ini, intoleransi ini masih menjadi potensi. Selain itu ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan teknologi terutama melalui medsos untuk menebar berita-berita hoax dan pesan adu domba," kata dia.
"Tentunya tebaran kebencian, fitnah bahkan saling cela ini menjadi sangat rawan, ini semua harus diantisipasi dan diredam melalui kegiatan-kegiatan yang seperti ini, diskusi bersama, menyatukan dan membuka wawasan,” imbuh Inayatullah
Lanjut Baba Inay, sapaan akrab Asda II mengatakan, di era seperti sekarang ini, kemajuan teknologi tidak bisa dielakan. Dengan itu kemajuan teknologi harus dimanfaatkan dengan bijak dan sebaik-baiknya.
Baca Juga: Heboh Kemunculan Sabra, Si Karakter Baru Film Marvel dari Israel
“Era saat ini teknologi apalagi pengembangan media sosial tidak bisa dielakan. Dan justru kemajuan itu bisa kita manfaatkan dengan bijak dan sebaik-baiknya. Seperti IG, saya pun ada Baba Inay, disana bisa menjadi ruang diskusi yang baik serta menebarkan pemberitaan positif,” kata dia
Selain itu, Politik Identitas menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus, karena hal tersebut berpotensi merusak stabilitas sosial, apalagi jika kedua hal tersebut mendapatkan tempat dirumah ibadah.
