METROPOLITAN.ID - Upaya mewujudkan Kabupaten Bogor untuk menciptakan masyarakat Kabupaten Bogor bebas penyakit Tuberkulosis (TB) pada tahun 2030 mendatang terus dilakukan Dinas Kabupaten atau Dinkes Kabupaten Bogor.
Salah satunya lewat Monitoring dan Evaluasi Coaching Tuberkulosis Tingkat Kabupaten Bogor tahun 2023, bersama sejumlah Puskesmas, RS Swasta dan organisasi profesi kesehatan yang berlangsung di Alana Hotel Sentul Babakanmadang, Senin (13/11/23).
Eliminasi penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Bogor dilakukan melalui penguatan layanan Tuberkulosis baik di RSUD, Puskesmas hingga RS Swasta.
Baca Juga: 178 Anggota Pramuka dari Sekolah Binaan KH Romdon Antusias Ikuti Klaga Galang IV di Cigombong Bogor
Selain itu, edukasi dan sosialisasi pencegahan Tuberkulosis kepada masyarakat luas.
Beberapa RS Swasta Kabupaten Bogor yang telah menyediakan sarana prasarana layanan Tuberkulosis dengan baik antara lain RS Anisa, RS Citama, RS Eka Hospital dan RS Helsa.
Kepala Bidang P2P Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulayana mengungkapkan, agar terwujudnya eliminasi Tuberkulosis di Kabupaten Bogor salah satu metode yang dilakukan yakni melalui metode Public Private Mix (PPM) berupa pemetaan fasilitas, peningkatan komitmen dengan penandatangan MOU, pengembangan jejaring internal dan external rumah sakit.
Baca Juga: Edi Salihin Minta Maaf ke Otto Hasibuan Setelah 3000 lebih Pengacara Beri Kuasa ke Jessica Wongso
Kemudian kerjasama dengan organisasi profesi juga dilakukan secara sistematis melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas, pematauan evaluasi serta pelaporan kasus.
PPM diperkuat dengan dibentuknya Koalisi Organisasi Profesi (KOPI) untuk Tuberkulosis.
"Kami bersama coach TB dari KOPI TB Kabupaten Bogor telah melakukan Coaching TB di empat RS Swasta di Kabupaten Bogor sebanyak empat kali pelatihan dan pendampingan bersama dokter, perawat, laboratorium dan apoteker. Dengan kolaborasi ini dapat mendorong kami dalam meningkatkan kualitas fasilitas layanan TBC di fasilitas pelayanan kesehatan," ungkap Adang.
Dalam kesempatan ini Adang juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh insan kesehatan Kabupaten Bogor, RSUD, Puskesmas dan empat RS Swasta yang telah berkontribusi memberikan layanan Tuberkulosis dengan baik yang sangat berpengaruh terhadap penurunan Tuberkulosis di Kabupaten Bogor yang dapat mendorong percepatan eliminasi Tuberkulosis pada 2030 untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bogor yang bebas Tuberkulosis.
Selanjutnya, Senior Program Officer Usaid, Dr Marlen mengatakan, Coaching yang dilaksanakan di Kabupaten Bogor merupakan kegiatan Coaching yang dilakukan juga di 6 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia.