Minggu, 21 Desember 2025

Selama 2023 Ribuan Warga Bogor Terjanglkit DBD, 4 Orang Diantaranya Meninggal Dunia

- Rabu, 29 November 2023 | 19:44 WIB
Ribuan masyarakat Kabupaten Bogor selama 2023 terjangkit DBD, empat orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia. (Foto: Pixabay/Nuzree)
Ribuan masyarakat Kabupaten Bogor selama 2023 terjangkit DBD, empat orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia. (Foto: Pixabay/Nuzree)

METROPOLITAN.ID - Selama 2023 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat ada ribuan masyarakat Kabupaten Bogor terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) empat orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

"Terhitung Januari hingga November 2023 ini ada 1.555 kasus DBD dan 4 meninggal dunia. Kasusnya terus bertambah karena cuaca sudah memasuki musim hujan, lalu berhenti, hujan lagi begitu," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, Rabu 29 November 2023.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Cuaca Ekstrem Mengancam Jabodetabek, Khususnya Cuaca Bogor! Berpotensi Hujan Lebat, Kilat, dan Angin Kencang

Jika dibandingkan dengan jumlah kasus DBD di Kabupaten Bogor pada tahun 2021 yang mencapai 2.220 dan di tahun 2022 itu sebanyak 1.954 justru 2023 reatif berkurang

"Untuk jumlah meninggalnya di dua tahun ke belakang itu lebih banyak. Seperti 2021 itu tercatat 22 orang meninggal dan 2022 itu 14 orang meninggal dunia," kata dia.

Adang Mulyana juga menjelaskan, potensi peningkatan kasus DBD justru sering terjadi di bulan-bulan penghujan, dan wilayah Kabupaten Bogor memiliki potensi tersebut.

Baca Juga: Disparbud Gandeng Media Kenalkan Potensi Pariwisata di Kota Bogor

"Kalau kita lihat trennya itu Oktober, November, Desember hingga Maret itu tinggi dan turun lagi di April. Mudah-mudahan kasusnya terus berkurang ya. Kami juga imbau masyarakat menerapkan PHBS itu untuk tetap menjaga ketahanan tubuhnya,”paparnya.

Tak hanya itu, mobilitas masyarakat Kabupaten Bogor yang kebanyakan beraktivitas di luar wilayah tentu menjadi sumber potensi lain dari paparan DBD.

Baca Juga: Dilantik Presiden Jokowi Jadi KSAD, Maruli Simanjuntak Naik Pangkat Jadi Jenderal

"Karena memang kita daerah risiko DBD ya. Apalagi jika DKI Jakarta (kasus DBD) naik, pasti naik juga di kita, itu risiko dari tingkat mobilitas. Dan itu kebanyakan menimpa usia produktif,” ungkapnya. (Devina Maranti)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X