METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Bappedalitbang lakukan Forum Group Discussion (FGD) Rebranding Geopark Pongkor sejak Selasa, 27 Februari 2024 hingga Rabu, 28 Februari 2024 di di Highland Park, Kecamatan Tamansari.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin menghadiri serta membuka acara tersebut dengan menyampaikan beberapa arahan kepada struktural dari tim pelaksana Geopark di Kabupaten Bogor.
Baca Juga: RSUD Leuwiliang Terapkan Standar Baru dalam Memberikan Pelayanan dengan Menggunakan Teknologi RFID
“Geopark itu strategi alat yang intinya bagaimana membangun dengan pelestarian alam budaya yang dimiliki, bobotnya biasa lebih ke pariwisata nah cuma kita memang hari ini bisa menghasilkan objek-objek wisatalah unggulan di 15 Kecamatan itu apa saja yang harus dibangun dan di fasilitas oleh pemda (geosite),” kata Burhanudin saat dikonfirmasi.
Sebagai ketua dari kepengurusan Geopark Pongkor, Burhanudin mengaku bahwa kinerja atau pencapaian dari wilayah-wilayah yang masuk kedalam Geopark masih belum efektif tanyakan di tiga tahun pertama setelah Geopark diresmikan, Kabupaten Bogor mengalami bencana alam yang cukup menguras biaya dan tenaga.
Baca Juga: Burhanudin Dorong Jajaran Distanhorbun Capai Indikator Kinerja Utama
“Tahun pertama bencana alam di Sukajaya dan sekitarnya recovernya juga belum selesai sampai hari ini, dan dua tahun covid-19 nyaris tidak efektif. Tapi desainnya Bappeda, Pariwisata baik di RPJMD dan sekarang sudah berubah di RPD karena belum ada RPJMD bahwa pembangunan melalui strategi geopark itu menjadi salah satu prioritas,” jelasnya.
Oleh katena itu sebagai Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika menambahkan bahwa maksud dan tujuan dari FGD sendiri untuk memaksimalkan dua tahun terakhir guna mengejar segala ketertinggalan sebelumnya, dengan melakukan pembahasan secara bersama-sama.
Sehingga bisa memetakan wilayah-wilayah mana saja yang memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata yang mendorong optimalisasi pengembangan Geopark Pongkor.
"Sehingga rencana ini bisa sinergi dengan masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan wilayahnya terutama yang memiliki potensi unggulan. Sehingga tumbuh rasa memiliki dari masyarakat sekitar sehingga kita bisa bersama-sama mengembangkan dan memonitoring unggulan yang ada,"kata Ajat Rochmat Jatnika. (Devina Maranti)