Senin, 22 Desember 2025

Diduga Hina Kewajiban Zakat 2,5 Persen Saat Ceramah, Pendeta Ini Datangi Jusuf Kalla

- Selasa, 16 April 2024 | 06:02 WIB
Pendeta Gilbert Lumoindong pun menyampaikan permohonan maaf ke publik usai menemui Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK). (Instagram @pastorgilbertl)
Pendeta Gilbert Lumoindong pun menyampaikan permohonan maaf ke publik usai menemui Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK). (Instagram @pastorgilbertl)
 
METROPOLITAN.ID - Video ceramah Pendeta Gilbert Lumoindong yang diduga menghina kewajiban zakat 2,5 persen bagi umat muslim viral di media sosial.
 
Video berdurasi 59 detik itu diunggah ulang beberapa akun X. Salah satunya 
@Munir_Ti*** yang membagikan video ini pada Minggu (14/4) pagi dan sudah ada ratusan ribu lebih yang menonton hanya dalam hitungan beberapa jam.
 
"Orang Islam diajarin bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya, saya bilang loe 2,5 (kewajiban zakat di Islam), gue 10 persen bukan berarti gue jorok, disucikan oleh darah Yesus," kata Gilbert disambut gelak tawa dan tepuk tangan jamaah yang hadir di acara tersebut.
 
 
Pria bertubuh tambun ini juga membandingkan lebih mudahnya beribadah di agamanya yang dilakukan hanya seminggu sekali dan tidak perlu ada ritual bersih-bersih anggota tubuh ataupun gerakan-gerakan yang membuat capek.
 
"Kita kan bayar 10 persen, makanya kebaktian kita tenang aja, paling berdiri, tepuk (tangan), ya santai," ujarnya.
 
Kemudian dia membandingkan dengan umat Islam yang memiliki kewajiban membayar zakat 2,5 persen dan salat.
 
 
Tak ingin videonya semakin membuat kegaduhan, Pendeta Gilbert Lumoindong pun menyampaikan permohonan maaf ke publik usai menemui Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK).
 
Gilbert menemui JK di kediaman JK di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/4/2024). Pendeta Gilbert berterima kasih kepada JK yang menyambut baik kedatangannya.
 
"Pertama-tama terima kasih buat Pak JK, Pak Prof Komaruddin Hidayat dan juga Pak Imam. Jadi yang selanjutnya izinkan saya ucapkan minal aidin wal faizin buat seluruh kawan-kawan yang merayakan Hari Raya Idul Fitri dan di momen yang sebetulnya indah ini biarlah jangan ada ketegangan di kita," kata Gilbert.
 
 
Gilbert mengatakan pernyataannya tidak bermaksud mengolok-olok atau menghina umat Muslim.
 
Dia menyadari bahwa keberlangsungan hari raya Idul Fitri dan Paskah seharusnya membuat suasana menjadi baik.
 
"Pertama-tama, sebelum saya lanjutkan kalimat saya ini dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada. Karena sebetulnya kita lagi sibuk setelah pilpres, mau menyambut pilkada, dan baru saja merayakan Idul Fitri hari raya yang baik, dan umat Kristen baru saja merayakan kebangkitan Kristus lalu menyambut kenaikan ke surga saya pikir ini suasana yang seharusnya baik," tuturnya.
 
 
"Untuk itu sekali lagi saya meminta maaf atas segala kegaduhan. Beberapa catatan yang perlu saya garis bawahi yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak," ujarnya.
 
Gilbert menjelaskan pernyataannya yang viral itu disampaikan saat memberi khotbah ibadah Minggu. Dia mengatakan pernyataannya bukan disampaikan untuk umum.
 
"Lalu kemudian beberapa hal juga yang perlu diketahui yang kedua itu adalah ibadah intern yang tidak berlaku untuk umum. Tetapi karena jemaat kita ada dua, ada jemaat gereja, ada jemaat online, jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu, karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," jelasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

3 Keuntungan Miliki Rumah Terjangkau di Sawangan

Kamis, 24 April 2025 | 12:20 WIB
X