Atas hasil jualannya tersebut, Firdha mengaku sangat senang karena memiliki tambahan untuk menabung dan menambah uang saku.
Dari total 45 buah makanan yang terjual, Firda akan mendapat total uang sebanyak Rp90 ribu. Sedangkan uang yang harus disetorkan kepada tetangganya sebanyak Rp67.500.
"Setaip hari keuntungannya 22.500 ribu rupiah. Itu biasanya ditabung,"ucap Firdha..
Firda merupakan anak bungsu di keluarganya yang lahir dan besar di desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Ayahnya adalah seorang pekerja serabutan dan sang ibu merupakan seorang ibu rumah tangga.
Setiap harinya, Firdha hanya diberikan uang saku oleh orang tuanya sebesar Rp5000.
Namun, uang tersebut tidak bisa dipakai untuk menabung sebab banyak keperluan sekolah yang harus dibayarkan. Oleh karena itu, Firdha berinisiatif untuk berjualan makanan sembari ia bersekolah. Ide berjualan ini sudah ia lakukan sejak ia kelas 5 SD. Ia ingin menabung untuk keperluannya mendaftar ke Sekolah Menengah nantinya.
Ia juga merasa tidak malu untuk berdagang dan membawa satu box berisi makanan setiap harinya. Justru kata Firdha dirinya sangat senang dan menikmati pekerjaannya tersebut.
"Aku pengen jajan sekaligus nabung, untuk itu kenapa aku mau berjualan. Aku juga engga malu sih, karena teman-teman ku ternyata suka sama makanannya," Ungkap Firda.
Sang ibu merasa sangat senang dengan kegiatan positif yang dilakukan anaknya tersebut. Ia sangat mendukung kegiatan yang dilakukan Firda. Ibu Firda juga mengungkapkan bahwa Firda merupakan anak yang rajin dan suka menghitung. Atas dari kegiatan berdagangnya ini, Firda bisa sembari belajar bagaimana cara menghitung uang yang sebenernya.
"Firda memang anak yang rajin. Dari kegiatan berdagangnya ini juga, dia bisa belajar cara menghitung uang, terlebih dia memang suka pelajaran menghitung,ungkap ibu Firda. (*)
