METROPOLITAN.ID - Masyarakat Desa Purwadana Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang, mengancam bakal menggeruduk Pemerintah Kabupaten Karawang jika penggunaan hibah dari Resinda dialokasikan untuk bangun taman alih-alih untuk fasilitas pendidikan.
Diketahui, ada hibah tanah fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) dari Resinda.
Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Purwadana Lukman N. Iraz mengatakan, dengan adanya sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) membuat banyak masyarakat di Desa Sukamakmur, termasuk Desa Purwadana, tidak tertampung di SMPN.
Baca Juga: Apple Umumkan Secara Resmi Harga iPhone 16 dan iPhone 16 Pro Max, Ini Fitur yang Ditawarkan
"Kalau dari sini ke SMPN Teluk Jambe Timur jaraknya sangat jauh, sehingga dengan adanya sistem zonasi masyarakat khususnya Purwadana tidak tertampung di SMP Negeri," kata dia.
Gegara siswa-siswi yang tidak terserap dengan baik di SMP negeri, akhirnya masyarakat Purwadana banyak yang memilih untuk mondok ke luar dan sekolah ke swasta.
Dahkan ada juga yang memilih untuk tidak melanjutkan sekolah.
Baca Juga: Kurangi Pencemaran Udara di Kota Bogor, DLH Lakukan Uji Emisi Kendaraan Gratis di GOR Pajajaran
Jarak sekolah yang jauh serta tidak ada angkutan umum, menjadi salah satu alasan masyarakat yang kurang mampu untuk tidak melanjutkan pendidikan anaknya.
"Dari Desa Purwadana dan Desa Sukamakmurr, ketika kami data setiap tahunnya meluluskan sekitar 300 siswa-siswi dari Sekolah Dasar negeri dan swasta," jelas Lukman.
"Atas dasar itu kami mendorong agar dibangun SMPN 3 Telukjambe Timur. Menurut kami BPD Purwadana lahannya ada, lahan Fasos dan Fasum dari hibah Resinda," imbuh dia.
Baca Juga: Rekomendasi Lip Cream yang Murah Meriah Bagi Pelajar
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2022 dalam minggon keliling kecamatan yang dihadiri bupati Karawang saat ini, yang bersangkutan menyetujui untuk dibangunnya SMPN 3 Teluk Jambe Timur.
Sehingga pada saat itu pun terbentuklah tim pembentukan sekolah.
