METROPOLITAN.ID - Pemerintah Indonesia melalui Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan sebanyak tiga juta siswa menjadi penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada periode Januari hingga April 2025.
Ketua Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menegaskan, program ini akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan implementasi berjalan lancar.
"Tentu kami akan evaluasi setiap hari, dan seperti yang sudah kami sampaikan bahwa target kami dari Januari sampai April akan mencakup 3 juta penerima manfaat," kata Dadan di Jakarta, seperti yang dikutip Metropolitan, Senin 6 Januari 2025.
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Alasan Shin Tae Yong Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah memberikan arahan kepada BGN agar implementasi program dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah
"Pak Presiden mengingatkan agar tidak memaksakan pelaksanaan secara serentak di seluruh wilayah. Kita akan mulai dari daerah yang sudah siap dan berlanjut ke daerah lain secara bertahap,” tambah Dadan.
Fokus Utama MBG diarahkan pada wilayah-wilayah dengan angka stunting dan malnutrisi tertinggi, seperti beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur, Papua, dan sebagian wilayah Sulawesi.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Hari Pertama di Bogor Tanpa Susu, Ini Kata Pihak Istana
Selain itu, program MBG dirancang untuk memperkuat ekonomi lokal melalui pemberdayaan sektor-sektor yang terlibat, termasuk petani, peternak, nelayan, dan UMKM.
Pihak BGN juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai kelompok usaha lokal untuk memastikan pasokan bahan makanan segar dan berkualitas.
Sementara, BGN menargetkan hingga akhir 2025, jumlah dapur MBG akan meningkat menjadi lebih dari 5.000 unit yang mampu melayani hingga 20 juta penerima manfaat.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis di Kota Bogor Baru Berjalan di 25 Sekolah, Melayani 6.000 Siswa
Dengan visi yang jelas dan langkah implementasi yang matang, Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan mampu menjadi solusi nyata dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia.
