METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menemukan minyak goreng subsidi MinyaKita di Pasar Kebayoran Lama dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Di mana, minyak goreng yang seharusnya dijual dengan harga Rp15.700 per liter, justru ditemukan dijual seharga Rp17.000 per liter.
"Minyak kita di sini dijual Rp15.700 tapi dijual Rp17.000, ini nanti kita coba cek lagi," ujar Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Jaksel), Mumu Mujtahid, saat melakukan inspeksi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025, sebagaimana dikutip dari Suara.com.
Pihak Pemkot Jaksel sendiri sedang melakukan kegiatan pengawasan stok dan harga pangan selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Di sidak tersebut, ditemukan adanya selisih harga minyak goreng MinyaKita yang cukup mencolok dari HET yang seharusnya berlaku di pasar.
Dalam kesempatan yang sama, Mumu Mujtahid juga mengungkapkan bahwa harga beberapa bahan pangan lainnya mulai mengalami penyesuaian.
Baca Juga: Realme Bersiap untuk Merilis Realme P3 Ultra, Berikut Ini Spesifikasi Lengkap yang Ditawarkan
Harga beras yang sempat mengalami fluktuasi di awal Ramadan kini telah turun ke kisaran Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram.
"Untuk beras, harganya sudah mulai turun di pasaran, berbeda dengan awal Ramadan yang sempat naik turun," jelasnya.
Namun, berbeda dengan beras, harga minyak goreng justru mengalami kenaikan. Pemkot Jaksel berencana untuk melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap pemasok dan pedagang terkait kenaikan harga MinyaKita tersebut.
Menurut Mumu, salah satu penyebab perbedaan harga ini adalah sistem pembelian minyak goreng di tingkat eceran. "Kami hanya membeli eceran dari pemasok sehingga harga yang kami dapatkan lebih tinggi dibandingkan HET," tambahnya.
Selain minyak goreng, Pemkot Jakarta Selatan juga memastikan bahwa harga dan stok bahan pangan lainnya di Pasar Kebayoran Lama selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri tetap terkendali.
