METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bersama Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) menggelar kompetisi 'Top 50 World Class ASN', di Pendopo Wali Kota Bekasi pada Senin 7 Agustus 2023.
Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto berkesempatan membuka kompetisi tersebut sekaligus menjadi juri dari 50 peserta yang berkompetisi bersama Kepala BKPSDM, Nadih Arifin, serta Ketua GNIK, Yunus Trionggo.
Kompetisi Top 50 World Class ASN bermula dari pelatihan soft skill yang digelar secara daring/online.
Baca Juga: Kondisi Panji Petualang Pasca Setengah Tahun Idap Diabetes, Tubuh Kurus Wajah Pucat
Dari sekitar 500 peserta yang ikut serta dalam pelatihan tersebut, terseleksi 50 besar. Kemudian peserta tersebut diberi mentor untuk masing-masing kelompok guna mengembangkan proyek inovasi pelayanan publik dengan tema yang berbeda-beda.
Expose atau pengujian hari ini sudah masuk tahapan ke 3 yang selanjutnya akan disaring kembali melalui penjurian untuk menghasilkan 3 besar.
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki ciri-ciri Smart ASN, yaitu berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, dan menguasai IT, maka Kompetisi Top 50 World Class ASN hadir untuk mengasah kemampuan para ASN untuk terus berinovasi dalam rangka mengembangkan dan memajukan sektor Pelayanan Publik.
"ASN adalah pelayan masyarakat yang harus professional dan berintegritas tinggi dalam bekerja. Laksanakan tugas dan tanggung jawab secara benar demi mencapai sasaran pelayanan yang prima terhadap masyarakat, dan harus mampu untuk mengatur, mengkoordinasi, dan menggerakkan sistim kerja yang kredibel untuk kemajuan Kota Bekasi," ujar Tri Adhianto.
Terkait inovasi program, Tri Adhianto pun memberikan tantangan kepada pada peserta untuk menciptakan perubahan-perubahan dan langkah-langkah percepatan pelayanan publik.
"Dengan memanfaatkan kolaborasi dengan sistem CSR, sehingga bukan hanya bersumber dari APBD. Bahkan bisa mengajak pihak lain untuk sama-sama mendukung program pemerintah untuk ke arah lebih baik lagi," tukas dia.
Terakhir, Tri Adhianto tidak lupa berpesan bahwa sebagai ASN, harus mampu menciptakan etos kerja yang berintergritas tinggi dengan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat serta terapkan selalu kedisiplinan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.***