metro-bogor

Gandeng DLH Kabupaten Bogor, Perumda Tirta Kahuripan Telusuri Sungai Cikeas dan Cileungsi yang Tercemar Limbah

Jumat, 15 September 2023 | 10:16 WIB
Perumda Tirta Kahuripan menggandeng DLH Kabupaten Bogor menelusuri sungai Cikeas dan Cileungsi yang tercrmar limbah. (Foto: Dok Perumda Tirta Kahuripan)

METROPOLITAN.id - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, menelusuri dugaan pencemaran dari limbah tapioka yang berpotensi mengganggu pelayanan air bersih kepada para pelanggan.

Bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Perumda Tirta Kahuripan menelusuri limbah tersebut ke Sungai Cikeas, Cileungsi dan juga di wilayah Cibinong.

Baca Juga: Buntut Laporan Korban Bayi Tertukar, 7 Nakes RS Sentosa Diperiksa Polisi

Dari hasil penelusuran tersebut ditemukan adanya aktivitas dari pengrajin tepung tapioka di Desa Cijujung, Desa Cipambuan dan Desa Kadumangu yang membuang limbah tanpa melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ke Sungai Cikeas sehingga menyebabkan air sungai berbau menyengat, berwarna hitam dan berbusa.

Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad mengatakan, aktivitas tersebut menyebabkan proses air bersih ke pelanggan terganggu. Karenanya, dia berharap ada komunikasi yang dilakukan oleh pihak pengrajin tepung tapioka kepada pihaknya.

Baca Juga: Pemkab Bogor Ajak Pemkot Bekasi, Pemprov Jabar hingga Pemerintah Pusat Atasi Pencemaran Sungai Cileungsi

“Kami berharap adanya komunikasi dari para koordinator pengrajin tepung tapioka kepada petugas di IPA Perumda Tirta Kahuripan terkait informasi jadwal pembuangan limbah tapioka agar dapat diantisipasi lebih awal untuk meminimalisir kerugian lebih besar karena biaya penggunaan bahan kimia yang meningkat bahkan sampai gagal produksi akibat limbah tersebut yang diatas ambang batas toleransi,” kata Abdul Somad.

Abdul Somad mengatakan, bahwa petugas IPA Perumda Tirta Kahuripan sudah melakukan berbagai usaha untuk meminimalisir dampak limbah tersebut.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Jaminan Keselamatan Kerja Tingkat RT dan RW

Mulai dari pengadukan air limbah dengan lumpur tanah, menambah dosis bahan kimia hingga pemberian aerator untuk menghilangkan bau menyengat.

“Kami akan berusaha tetap mengolah produksi air bersih selama masih memungkinkan dan berharap DLH Kabupaten Bogor dapat mencari solusi secepatnya terlebih lagi baik pelanggan maupun masyarakat Bogor Timur sangat memerlukan air bersih di musim kemarau ini” ujar Abdul Somad.

Baca Juga: Operator Usulkan Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp300 Ribu per Penumpang, Setuju?

Di samping itu, dia pun mengajak para pelanggan untuk bijak dalam menggunakan air di tengah musim kemarau saat ini.

“Kami mengajak pelanggan untuk hemat air dan menampung air dalam bak penampungan ataupun toren selama pengaliran masih normal,” ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini