METROPOLITAN.ID - Kasus penularan HIV dan AIDS di Kabupaten Bogor duduki peringkat kedua usai Kota Bandung. Hal itu seperti yang diungkapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Mike Kaltarina menyebutkan perbandingan jumlah pasien penderita HIV atau AIDS di Kabupaten Bogor pada tahun 2022 mencapai 746 dan mengalami peningkatan di tahun 2023 mencapai 794 pasien.
Baca Juga: Polisi Ringkus Seorang Pria yang Diduga Pelaku Penusukan di Cileungsi
"Kalau di tahun 2023, jumlah kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Bogor mencapai 794 kasus, di tahun 2022 jumlahnya mencapai 746 kasus," kata Mike Kaltarina.
"Jumlah itu kami peroleh dari 89.122 tes yang telah dilakukan di sepanjang tahun ini ke sejumlah orang yang diduga mengidap HIV dan AIDS," sambung dia.
Dari 794 kasus yang ditemukan Mike menyebutkan bahwa rata-rata penderita HIV atau AIDS berada diusia produktif sekitar 25 sampai 45 tahun.
Baca Juga: Gak Mau Kena Aturan Ganjil-Genap di Jakarta? Gunakan Trik Ini di Google Maps!
"Kalau evaluasi tingkat Jawa Barat Kabupaten Bogor berada di peringkat 2, paling banyak Kota Bandung," paparnya.
Hingga saat ini Kabupaten Bogor telah memiliki sejumlah layanan di Rumah Sakit serta Puskesmas yang difasilitasi pelayanan pemeriksaan HIV atau AIDS.
"Ada 11 layanan puskesmas, 4 RSUD dan tiga Rumah Sakit yakni RSPG, Sentra Medika, dan RSAU dr. M. Hassan Toto Kemang," ungkapya. (Devina Maranti)