metro-bogor

Sejak Kelas 3 SD Siswi di Klapanunggal jadi Korban Pelecehan Seksual sang Guru

Rabu, 31 Januari 2024 | 10:59 WIB
Korban pelecehan seksual melaporkan aksi yang dilakukan sang guru ke kantor polisi

METROPOLITAN.id - Seorang siswi SD di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor jadi korban pelecehan seksual oleh gurunya sendiri. 

Orang tua korban, LF menjelaskan bahwa anaknya yang berinisial N(9) tahun telah menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya sendiri. Hal tersebut ia ketahui setelah sang anak bercerita terkait perilaku tercela yang dilakukan oknum guru tersebut.

“Saat hendak memberikan nasehat dan mengajarkan N bahwa ia harus bisa menjaga diri seiring usianya yang semakin besar, pada saat itu anak menceritakan bahwa ada salah seorang guru pelajaran menggambar yang memegang kelamin anak beberapa kali dan mencium sang siswi sejak kelas 3 SD,” kata LF saat dikonfirmasi, Rabu, 31 Januari 2024.

Menurut LF , N menceritakan kejadiannya yang dialaminya sambil menangis karena merasa takut dan malu. N sempat menghindari pertanyaan ibunya dengan berlari namun sang ibu tetap berupaya menggali data secara perlahan sambil terus menenangkan anak yang tampak takut.

“Berdasarkan pengakuan N, anaknya merasa takut akan dimarahi sehingga ia tidak melaporkan perlakuan tersebut kepada orang tua dan guru lain,” jelasnya.

LF menjelaskan perubahan perilaku pada anak yaitu anak tampak jadi menjauh dan mudah takut dengan laki-laki dewasa bahkan yang masih anggota keluarga sendiri.

LF menceritakan kronologi yang dijelaskan N bahwa diketahui oknum guru berinisial W telah melaksanakan aksi tercelanya sebanyak lima kali.

“Saat latihan kaligrafi beberapa kali memegang kelamin N dari bagian bawah, depan ke belakang, dan bagian belakang, selain itu guru juga pernah mencium pipi N,” paparnya.

“Perlakuan W tersebut sudah terjadi sejak N kelas 3 SD dan terjadi berulang beberapa kali lebih dari 5 kali. N merasa tidak suka, merasa tidak enak, dan gatal saat kelaminnya dipegang oleh W tersebut,”tambahnya.

N bercerita kepada sang ibu bahwa dirinya sering kali berusaha menghindar dari W namun upayanya tersebut selalu digagalkan dengan cara menarik tangan N.

“Dia berusaha untuk menjauhi, dan mengatakan "diam". pada guru tersebut namun guru tetap menarik tangan N dan terus melanjutkan perlakuan memegang kelamin N,” ucapnya.

W selalu menjalankan aksinya saat di kelas ada siswi lainnya. “Ada beberapa teman lain yang menurut N juga mengetahui hal ini. Tapi dia takut buat cerita ke orang tua dan guru lain,”ujarnya dengan menahan tangis. (Devina Maranti)

Tags

Terkini