Dari target awal Rp300 hingga Rp350 miliar, panitia mencatat capaian transaksi hampir menyentuh angka Rp300 miliar, bahkan sedikit melebihi di hari terakhir.
Baca Juga: Selama Libur Lebaran, 1 Juta Lebih Kendaraan Melintas di Jalur Puncak Bogor
“Kami targetkan Rp300–350 miliar. Sampai hari Jumat sudah mendekati Rp300 miliar, dan sekarang saya pikir sudah lebih sedikit dari angka itu,” ungkap Ralph.
Namun, ia juga mengakui, lesunya perekonomian nasional turut berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada transaksi selama acara.
Dari sisi penyelenggaraan, Ralph menyebut persiapan acara sudah dilakukan secara maksimal.
Baca Juga: Libur Lebaran Segera Berakhir, Pemkab Bogor Pastikan ASN Mulai Masuk 8 April
Hal ini tercermin dari 95 persen slot tenant yang terisi, dengan hanya sebagian kecil yang belum menyelesaikan pembayaran.
Meskipun demikian, Ralph memahami, popularitas JLF masih membutuhkan waktu untuk benar-benar dikenal luas oleh masyarakat.
Pasalnya, tahun ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan Jakarta Lebaran Fair sejak digagas pertama kali.
Baca Juga: Perempuan Paruh Baya Tewas Diduga Dibunuh Saudara Sendiri di Bogor, Polisi Dalami Motifnya
“Ini kan Jakarta Lebaran Fair ini kan baru event yang kedua ya, tahun kedua, jadi kalau kita membangun sesuatu yang baru itu selalu membutuhka itu kira-kira tiga sampai lima tahun untuk membangun sesuatu,” tuturnya.