METROPOLITAN.ID - Kota Bekasi tengah dibuat heboh dengan kabar adanya salah satu SMP Negeri di Kota Bekasi, yang menjalankan satu rombongan belajar (rombel) diisi sebanyak 52 siswa.
Hal itu pun memancing reaksi Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Sholihin.
Ia menilai proses belajar yang terjadi dalam satu rombel yang diisi 52 siswa akan sangat tidak efektif.
Baca Juga: Pertengahan Tahun 2023, Retribusi Dishub Purwakarta Baru Tembus 36 Persen
Sholihin pun mengaku bakal mencari tahu kebenaran terkait adanya salah satu SMP Negeri di Kota Bekasi yang menjalankan satu rombongan belajar (rombel) sebanyak 52 siswa itu.
"Kalau satu rombel 50 ke atas itu proses belajar kurang efektif," kata Sholihin, belum lama ini.
Sebagai tindak lanjut, kata Sholihin, Komisi IV akan mempertanyakan kebenaran soal rombel 52 siswa ini kepada Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
Baca Juga: Konstruksi Jembatan Leuwiranji Rumpin Rusak, Begini Langkah Dinas PUPR Kabupaten Bogor
"Ketika nanti Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IV DPRD Kota Bekasi, akan saya tanyakan ke Dinas Pendidikan," ujar dia.
Pria yang juga adalah Ketua DPC PPP Kota Bekasi ini berharap dapat ditemukan solusi melalui RDP tersebut.
Ia khawatir, siswa yang belajar dalam rombel 52 siswa itu tidak dapat menerima dengan optimal materi pelajaran yang disampaikan.
Baca Juga: Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Apresiasi Pentas Seni Muslim Xinjiang dalam Festival Hijriah
"Harus kita rumuskan langkah apa yang dilakukan. Saya akan kroscek kepastiannya, kenapa kok sampai begitu. Akan kita cari solusinya," tandas Sholihin.
Sementara itu, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menanggapi persoalan ini dengan mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bekasi sebisa mungkin dapat mengakomodir anak-anak bisa sekolah di negeri.