METROPOLITAN.id - Di tengah simpang siur informasi digital yang belum terkonfirmasi, para pemilih pemula, lansia dan pre-lansia menjadi kelompok rentan yang perlu dilindungi.
Klarifikasi, atau yang dikenal dengan debunking, tidak lagi cukup untuk melawan gelombang hoax dan ujaran kebencian yang mewabah.
Oleh karena itu, Tular Nalar 3.0 hadir dengan metode prebunking atau penginderaan hoax untuk menanggulangi hoaks sebelum tersebar.
Pada tanggal 28-29 Oktober 2023, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Tular Nalar bekerja sama dengan Mafindo Wilayah Bogor Raya menggelar dua acara besar. Yakni, Akademi Digital Lansia untuk pre-lansia dan lansia, serta Sekolah Kebangsaan untuk pemilih pemula.
Tujuan utamanya adalah memperkuat kewaspadaan digital peserta melalui literasi digital dan critical thinking, terutama menjelang masa pemilu yang rawan dengan penyebaran hoax.
Akademi Digital Lansia diadakan di Gedung Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor pada Sabtu 28 Oktober 2023. Acara ini diikuti oleh 170 peserta yang terdiri dari para lansia, guru sekolah, ibu-ibu PKK, dan beberapa tokoh lokal, yang berlangsung dengan seru dan menyenangkan.
Suasana penuh keceriaan juga menjadi ciri khas kelas-kelas Tular Nalar, mengingat masa pemilu seharusnya adalah pesta demokrasi yang meriah.
Sebelum kelas dimulai, penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Tular Nalar - Mafindo pun dilaksanakan dengan Universitas Suryakencana Cianjur, IAIN La Roiba Cianjur, dan Daya Mahasiswa Sunda Bogor untuk penyelenggaraan kelas-kelas Akademi Digital Lansia dan Sekolah Kebangsaan.
Adapun kelas Sekolah Kebangsaan, digelar pada Minggu 29 Oktober 2023 di lokasi yang sama, dan dihadiri oleh 100 peserta pemilih pemula.
Dalam sambutannya, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi pada Bawaslu Kota Bogor, Supriantona menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan di tengah pesta demokrasi.
"Pemilu adalah pesta demokrasi, mari jaga kebersamaan dan kebahagiaan dalam menghadapi proses ini," kata dia.
Poin ini juga ditegaskan Ketua KPU Kota Bogor, Samsudin yang menekankan perlunya kondusivitas dalam proses pemilihan agar masyarakat tetap hidup harmonis.
Menurut dia, pentingnya menjaga suasana kondusif menjelang pemilu, terutama dengan partisipasi lebih dari 1.024 calon legislatif dalam pemilihan legislatif. Kerukunan dan keharmonisan masyarakat harus senantiasa terjaga. (rez)