METROPOLITAN.ID - Sinyal koalisi anatara DPC Gerindra dan DPD PKS Kabupaten Bogor semakin kuat, setelah bakal calon Bupati Bogor Rudy Susmanto mengujungi jajaran DPTD PKS Kabupaten Bogor.
Rudy Susmanto mengatakan jika pihaknya telah memiliki chemistry yang lebih dengan DPTD PKS Kabupaten Bogor. Terlebih orang yang dicalonkan DPTD PKS sebagai calon Bupati Bogor merupakan teman karibnya.
“Kalau bicara chemistry dengan beliau Agus Salim sudah saya anggap guru spiritual saya, saya nasionalis beliau religius maka kita punya nasionalis dan religius,” kata Rudy Susmanto.
Baca Juga: Dasco Beberkan Calon Pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024
“Kalau calon kepala daerah dari PKS ini hubungan emosionalnya teman-teman media tahu hubungan sudah seperti kakak dan adik tapi mudah-mudahan ke depan kita membawa Kabupaten Bogor bersama-sama mudah-mudahan ada kesepahaman kedepan yang sama,” sambung dia.
Dengan chemistry yang dimiliki dengan DPTD PKS Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menyebutkan jika peluang berkoalisi dalam menghadapi Pilkada 2024 sangat terbuka lebar.
Baca Juga: Gegara Realisasi Pajak Daerah Baru 46,6 Persen, DPRD Kota Bogor Wanti-wanti Pemkot
"21 hari ke depan tentu akan menentukan arah Kabupaten Bogor kemana, karena peluang untuk berkoalisi dengan PKS sangat besar," paparnya.
Sementara itu, Ketua DPTD PKS Kabupaten Bogor, Dedi Aroza tak sabar 'mengawinkan' bakal calon Bupati Bogor dari Gerindra Rudy Susmanto dengan Bakal Calon Bupati Bogor dari PKS KH Agus Salim.
Dedi Aroza menyebut Rudy Susmanto dengan Agus Salim sudah memiliki chemistry yang kuat untuk memimpin Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Bawaslu Purwakarta Minta KPU Segera Susun Data Daftar Pemilih Pilkada 2024
"Kita melihat sosok Rudy Susmanto sosok yang luar biasa, saya bersama-sama di DPRD melihat sepak terjang beliau, karena Pak Rudy Susmanto juga tadi menyampaikan secara kedekatan dengan Pak Agus Salim, jadi PKS sudah ada nama dan DPP sudah memberikan SK kepada Agus Salim sehingga kalau hatinya sudah cocok, sudah sama-sama senang kita tinggal bawa saja ke penghulu,” ujar Dedi Aroza.
“Ini bukan penjodohan, jadi ini sebenarnya beliau chemistry ini sudah sejak di DPRD sama-sama pimpinan, kalau sudah sama-sama dekat, ngapain juga kita pecah,” ungkapnya.***