METROPOLITAN.ID - Menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bogor 2024, sejumlah survei terbaru menunjukkan fakta masih tingginya angka persentase masyarakat yang belum menentukan pilihan.
Survei yang dilakukan oleh Puspoll Indonesia pada bulan Agustus lalu mencatat bahwa sekitar 30 persen warga Kota Bogor berstatus swing voters, atau pemilih mengambang.
Situasi ini membuat pertarungan di Pilwakot Bogor menjadi semakin dinamis dan membuka peluang bagi semua pasangan calon (paslon) untuk meraih suara.
Baca Juga: 4 Game Besutan Developer Quantic Dream Yang Tengah Diskon di Steam pada Oktober 2024
Menurut Peneliti Puspoll Indonesia, Lukmanul Hakim, tingginya jumlah pemilih mengambang ini menunjukkan bahwa masyarakat masih bingung dalam menentukan pilihan mereka.
"Ini menunjukkan bahwa Pilwakot Bogor masih amat dinamis. Masyarakat mungkin belum bisa dan bingung memutuskan," ujar Lukmanul, dalam keterangannya, Minggu 13 Oktober 2024.
Keadaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi paslon untuk dapat menarik perhatian dan memenangkan hati pemilih di Kota Bogor.
Selain itu, survei yang dilakukan oleh Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) pada awal September 2024 juga mencatat bahwa 8,25 persen masyarakat Kota Bogor belum memutuskan pilihan mereka.
Direktur Eksekutif LS Vinus, Yus Fitriadi, menuturkan, ada 3,25 persen masyarakat yang mungkin akan bersikap abstain atau tidak memilih pada pemilihan mendatang. "
Masih ada sebagian yang bisa berubah pandangan terhadap calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota menjelang hari pemungutan suara," ungkap Yus.
Sementara, hasil survei dari Charta Politika pada akhir September 2024 juga menunjukkan hasil yang serupa, di mana 12,3 persen responden masih tidak menjawab dan tak tahu terhadap pilihan mereka.
Peneliti Charta Politika, Ardha Ranadireksa, menambahkan, ada 3,8 persen warga yang masih ragu untuk berpartisipasi dalam Pilwakot Bogor.
