politik

Soal Masyarakat Sulit Mendapatkan KPR Rumah Jadi Perhatian Anies Baswedan saat Kampanye di Bogor

Rabu, 29 November 2023 | 07:05 WIB
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan daam kampanyenya menyingung soal masyarakat yang sulit mendapatkan rumah meski dengan skema KPR. (Foto: Devina)

METROPOLITAN.ID - Dalam kampanye pertamanya di Kabupaten Bogor calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal sulitnya masyarakat untuk mendapatkan rumah, meskipun harus melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Menurut Anies Baswedan antrean untuk mendapatkan KPR di Indonesia mencapai 12,7 keluarga. Sementara di Jabodetabek antrean mencapai 2,9 juta keluarga.

"Keluarga itu mau punya rumah tapi nggak bisa. Sampai akhirnya singkatan KPR yang awalnya Kredit Pemilikan Rumah jadi Kapan Punya Rumah," kata Anies Baswedan saat kampanye di Gedung Laga Satria Kompleks Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang, Diperiksa Bareskrim Polri Lagi Terkait Kasus Pemerasan yang dilakukan Firli Bahuri kepada Syahrul Yasin Limpo

Anies Baswedan juga menyebut, perlu ada perubahan untuk mempermudah pekerja non-formal di Indonesia agar lebih mudah mendapatkak KPR. Terlebih mayoritas masyarakat Indonesia bekerja di sektor non-formal.

"Bank itu keuntungan terbesarnya dari KPR. Bank punya negara, tapi warganya kesulitan untuk mendapat KPR yang harusnya justru memudahkan masyarakat mendapatkan rumah," kata Anies Baswedan.

Dengan kondisi tersebut, Anies Baswedan mengungkapkan, saat ini seolah olah masyarakat kecil dipersulit untuk medapat aset yang harganya meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga: Gencatan Senjata di Jalur Gaza Pasukan Israel dan Pejuang Hamas: Ketenangan Lima Hari dan Pembebasan Sandera

Tak hanya itu, Anies Baswedan menjanjikan transportasi umum rute Bogor-Jakarta yang lebih terjangkau.

"Salah satu hal yang ingin kita lakukan seperti di Jakarta, kita membangun transportasi umum yang lebih terjangkau sehingga warga kita bisa lebih mudah menjangkaunya," paparnya.

Menurut dia, dengan transportasi umum yang harganya terjangkau, maka masyarakat tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk keperluan transportasi.

Baca Juga: GLP 08 Siap Menangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Target Raih 60 Persen Suara di Kota Bogor

Hal itu ia ungkapkan lantaran melihat banyak pekerja di Jakarta yang bertempat tinggal di Kabupaten Bogor, sehingga menganggap transportasi umum sebagai kebutuhan.

"Di Kabupaten Bogor banyak warga yang bekerja di Jakarta, betul tidak? Tinggal di Bogor kerjanya di Jakarta. Pakai kendaraan pribadi waktunya panjang, biayanya mahal, betul tidak? Pakai kendaraan umum waktunya terbatas, betul tidak?," ungkapnya.***

Tags

Terkini