METROPOLITAN.ID - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru peta elektoral jelang Pemilu 2024 di Sumatra Barat (Sumbar).
Hasilnya, masyarakat Sumbar memilih Prabowo Subianto sebagai Presiden, sama dengan 2014 dan 2019.
Suara Prabowo Gibran mencapai 49,8 persen, meninggalkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies Cak Imin) 42,1 persen.
Baca Juga: Geger Penemuan Bayi dengan Ari-ari yang Masih Menempel dalam Kantong Plastik di Ciomas
Sementara untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hanya di angka 4,3 persen saja. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjabat sekitar 3,8 persen.
Survei bertajuk “Peta Elektoral Jelang Pemilu 2024 di Sumatra Barat” ini digelar pada 11-18 Januari 2024, atau menjadi hasil survei terbaru yang diterbitkan oleh lembaga survei nasional di Sumbar.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan PhD mengatakan, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Sumbar yang punya hak pilih dalam Pemilihan Umum. Yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Baca Juga: Komitmen KSU Karya Mandiri dalam Pemberdayaan Masyarakat dan UMKM Dipuji Pemkot Bogor
“Di setiap dapil DPR RI di Sumbar diambil sampel sebanyak 800 orang dengan menggunakan metode multistage random sampling. Sehingga total sample secara keseluruhan sebanyak 1.600 responden di Provinsi Sumbar," kata dia.
"Total sample tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ±2.5% pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi stratified random sampling,” imbuh Djayadi.
Dia menyebut, sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di tiap Dapil Sumbar yang terdistribusi secara proporsional. Analisis gabungan diterapkan pembobotan sehingga sampel dari seluruh Kabupaten/Kota juga terdistribusi secara proporsional di tingkat Provinsi.
“Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih. Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20% dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti,” katanya.
Djayadi mengatakan, survei dilakukan dengan simulasi tiga nama tertutup dan surat suara pasangan Capres-Cawapres.