"Mana-mana program yang sudah disiapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangan diganggu. Kalau itu bisa dilakukan, kita dukung penuh, tapi kalau tidak, pasti kita akan peringatkan," pungkasnya.
Baca Juga: Dikira Pacar Lolly, Apa Profesi Sebenarnya Lintang Fajar di Jerman?
Instruksi Presiden Prabowo Soal Efisiensi Anggaran
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga untuk melakukan efisiensi APBN 2025 sebesar Rp 306,69 triliun.
Dari jumlah tersebut, Rp 256,10 triliun berasal dari anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L), sedangkan Rp 50,59 triliun dari transfer ke daerah.
Instruksi ini tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 dan diperkuat dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.
Baca Juga: Hapkido Kota Bogor Sabet Juara Umum di Kejuaran Daeryun Cup 1 Jabar, Borong 6 Emas dan 1 Perunggu
Surat tersebut menjelaskan bahwa efisiensi belanja K/L mencakup belanja operasional dan non-operasional, kecuali belanja pegawai dan bantuan sosial.
Melalui Inpres ini, Presiden mengarahkan para menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, gubernur, bupati, dan wali kota untuk menjalankan langkah-langkah penghematan anggaran di berbagai sektor.
Selain itu, fokus utama efisiensi anggaran adalah meningkatkan kinerja pelayanan publik, bukan sekadar pemerataan anggaran antar perangkat daerah atau berdasarkan pola anggaran tahun sebelumnya.