METROPOLITAN.ID - Pengamat politik, Rocky Gerung kembali menarik perhatian publik dengan pernyataannya yang mendesak Presiden, Prabowo Subianto, untuk mengevaluasi efisiensi anggaran negara.
Desakan evaluasi ini muncul di tengah berbagai kritik terhadap pengalokasian anggaran negara yang dianggap masih memiliki banyak celah pemborosan.
Prabowo sendiri sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan efisiensi anggaran dengan target penghematan sebesar Rp306,7 triliun.
Baca Juga: Zendaya dan Tom Holland Tunda Pernikahan? Ini Dugaan Penyebabnya
Kebijakan ini tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun 2025.
Menurut pemerintah, langkah efisiensi ini dilakukan untuk mengoptimalkan anggaran negara guna mendanai program-program prioritas, termasuk memperluas jangkauan penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Dilansir dari kanal YouTube pribadinya, Rocky Gerung menegaskan, anggaran pendidikan salah satunya adalah elemen krusial dalam pembangunan bangsa dan tidak boleh dipotong dengan alasan apa pun.
Ia menilai bahwa penghematan yang dilakukan pemerintah seharusnya tidak mengorbankan sektor-sektor fundamental seperti Pendidikan.
“Apapun yang menyebabkan kemunduran di dalam penghematan, itu bukan penghematan namanya. Terutama kemunduran di sektor yang memang memerlukan pemborosan, seperti pendidikan,” ujar Rocky.
Baca Juga: Hadiri Silaturahmi KIM, Dedie A Rachim Siap Implementasikan Program Presiden Prabowo di Kota Bogor
Lebih lanjut, Rocky menekankan, pendidikan merupaka sektor yang secara mandatori dijamin oleh konstitusi sebagai bagian dari tujuan negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu, menurutnya, tidak ada alasan yang dapat membenarkan pemangkasan anggaran pendidikan dalam kebijakan efisiensi apa pun.