METROPOLITAN.ID - Anggota DPR RI, Endang Setyawati Thohari meninjau dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Kedatangan anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra itu bertujuan untuk mengecek langsung proses pengolahan mulai dari memasak, pengemasan (packing), hingga pendistribusian kepada para penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor.
Dalam kunjungan tersebut, Endang Setyawati Thohari menyampaikan apresiasinya atas sistem kerja SPPG di Kelurahan Cibuluh. Ia menilai bahwa dapur ini telah beroperasi dengan standar yang baik dan terukur.
“SPPG ini bukan hanya melayani ribuan penerima manfaat MBG, tetapi juga telah menyerap 47 tenaga kerja lokal dan menggunakan bahan baku dari wilayah sekitar, yang tentu saja berdampak pada pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata dia.
Endang menjelaskan bahwa ia menyaksikan langsung proses memasak yang dilakukan sesuai standar higienis, pengemasan makanan yang rapi dan efisien, serta sistem distribusi yang tertata dengan baik dan tepat sasaran.
Namun, dari hasil pengamatannya, ia menilai perlu ada penambahan fasilitas pendukung, terutama exhaust hood atau kitchen hood, yaitu alat penghisap asap, bau, dan uap yang penting untuk menjaga sirkulasi udara di dapur tetap sehat dan nyaman bagi para pekerja.
“Secara keseluruhan SPPG ini sudah berjalan baik, tapi saya menyarankan penambahan exhaust hood untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan lingkungan dapur,” tambahnya.
SPPG Cibuluh yang berada di bawah naungan Yayasan Cipta Karya Harinny ini dinilai berhasil menjalankan fungsinya, sebagai dapur layanan sosial dengan kualitas pelayanan yang baik dan konsisten.
Sehingga, Endang Setyawatu Thohari berharap kualitas pelayanan SPPG ini terus dijaga dan ditingkatkan, karena perannya sangat penting dalam mendukung program pemenuhan gizi masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan di Kota Bogor.
Setelah mengecek SPPG Cibuluh, Endang Setyawati Thohari melanjutkan kunjungan ke SMKN 1 Bogor. Disana, ia melihat proses penyaluran dan menampung masukan dari pelajar mengenai program MBG.
"Saya sangat bangga di SMKN 1 Bogor, saya lihat semuanya merasa berharga dengan adanya MBG ini, cuma memang menu harus berubah sesuai dengan keinginan anak-anak," kata dia.
"Karena saya tahu anak-anak Bogor itu sukanya seblak, mereka senangnya makanan yang khas. Tadi yang saya lihat makanannya roti," sambungnya.
Untuk itu, dirinya memberikan masukan agar menu MBG yang diberikan sekali-kali harus bervariasi dan menyuguhkan makanan yang khas, dengan tujuan untuk meningkatkan kembali rasa nasionalisme mereka.
"Ini masukan juga untuk MBG. Jadi semua itu sudah terpenuhi cuma yang belum digali lagi oleh MBG adalah selera, tadi ada yang pengen sekali kali nasi goreng, nasi jamblang, nasi kuning, itu bagus karena kita harus meningkatkan rasa kesadaran dari anak-anak terhadap potensi lokal kita," ungkap dia.