politik

Jijik! PAUD dan Posyandu di Jatijajar Depok Dikepung Sampah hingga Belatung, Warga Curhat Begini

Senin, 6 Oktober 2025 | 14:14 WIB
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Depok dari Fraksi PKB, Abdul Khoir saat menggelar reses di wilayah Jatijajar, Tapos. (Agus Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Momen reses seharusnya menjadi ajang serap aspirasi, namun Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Depok dari Fraksi PKB, Abdul Khoir, justru dikejutkan dengan temuan yang memilukan.

Saat mengunjungi warga di RT 03/07, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, ia mendapati fasilitas publik yang krusial PAUD Kasih Ibu dan Posyandu berada dalam kondisi yang sangat tidak layak, dikelilingi tumpukan sampah yang tinggi, bau busuk menyengat, dan bahkan belatung yang merayap hingga ke ruang belajar anak-anak.

Kondisi ekstrem ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar di PAUD tersebut sempat lumpuh selama dua hari. Para guru terpaksa memindahkan anak-anak untuk belajar di taman karena ruangan sudah tidak lagi kondusif.

“Bau busuknya sangat menyengat dan belatung masuk sampai ke dalam pagar. Kami sudah lapor, sempat dibersihkan, tapi dua hari kami tidak bisa mengajar karena anak-anak tidak tahan baunya,” kata Kepala PAUD Kasih Ibu, Dewi Andriani, pada Minggu, 5 Oktober 2025.

Dewi mengungkapkan bahwa tumpukan sampah dan gerobak pengangkut semakin hari semakin mendekati tembok sekolah, menarik serangga, tikus, dan kecoa. Situasi ini diperparah karena lokasi tersebut juga menjadi tempat pelaksanaan Posyandu.

“Kami prihatin, apalagi di lokasi yang sama ada Posyandu. Saat kegiatan kesehatan diadakan, bau sampah dan lalat beterbangan membuat kami malu. Kami hanya berharap ada penanganan serius dari pemerintah,” tambahnya, menekankan ironi bahwa tempat layanan kesehatan justru menjadi sumber penyakit.

Menanggapi kondisi ini, Abdul Khoir menyatakan keprihatinannya yang mendalam. Menurutnya, temuan di Jatijajar ini adalah cerminan dari lemahnya penanganan kebersihan di tingkat kota.

“Ini anak-anak kecil, paru-parunya belum kuat. Kalau setiap hari menghirup udara kotor, itu bisa berdampak jangka panjang bagi kesehatan mereka. Anak-anak usia dini seharusnya belajar di lingkungan yang bersih dan sehat, bukan di tengah bau busuk dan tumpukan sampah,” tegas Khoir dengan nada khawatir.

Melihat urgensi masalah ini, Abdul Khoir berjanji akan segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok untuk mencari solusi jangka panjang.

“Kami tidak ingin saling menyalahkan, tapi ini harus segera ditangani. Saya akan mendorong DLHK turun langsung bersama pihak RW dan RT agar mencari solusi terbaik. Jangan sampai PAUD dan Posyandu dibiarkan dalam kondisi seperti ini,” kata Khoir.

Selain fokus pada masalah kebersihan, dalam reses tersebut Abdul Khoir juga menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan pembangunan SMP Negeri 36 Depok di wilayah Jatijajar. Ia menyebut pembangunan sekolah negeri baru ini akan menjadi prioritas demi memberikan akses pendidikan yang lebih dekat dan layak bagi warga sekitar.

Dengan adanya perhatian serius dari DPRD Kota Depok dan dukungan warga, masyarakat berharap persoalan kebersihan di RW 07 dapat segera tuntas, memastikan PAUD dan Posyandu kembali berfungsi sebagai tempat yang aman, sehat, dan nyaman bagi anak-anak dan seluruh warga. (Agus)

Tags

Terkini