Minggu, 21 Desember 2025

Pemuda Butuh Pendidikan Entrepreneurship

- Jumat, 10 Februari 2017 | 10:01 WIB

BANDUNG - Kondisi masyarakat, termasuk kalangan muda dinilai cukup rentan di tengah kisruhnya situasi politik saat ini, khususnya menyangkut produktivitas me­reka. Anggota DPRD Jabar, Yunandar Eka Prawira menekan­kan, persoalan ini harus segera diatasi dengan menerapkan konsep ekonomi yang benar-benar terarah berlandaskan pada konsep enterpreneurship. Konsep inilah menurutnya yang paling relevan dengan perkembangan global saat ini.

”Semua anak muda terutama di negara-negara maju sekarang menjalani enterpreneurship. Mereka telah mem­buktikan bahwa itu semua bisa dilakukan, bahwa itu sangat signifikan bahkan mampu mempengaruhi pereko­nomian dunia,” papar Yunandar, usai Diskusi Pemuda Jawa Barat, yang diinisiasi oleh Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi (eLSID), di Bandung, Jumat (3/1) lalu. Artinya, lanjut dia, dalam situasi apapun peluang harus ditangkap oleh anak muda Indonesia, Jawa Barat khususnya sebagai satu kesempatan sekaligus sebuah prospek ke depan. ”Jangan hanya anak muda itu bicara kegiatan, kegiatan, kongkow, tapi tidak menghasilkan sesuatu yang produk­tif buat dirinya maupun masyarakat sekitar,” tegas Yunan­dar.

Namun dia mengakui, untuk mencapai produktivitas itu tidaklah mudah karena tidak sedikit pola pikir atau mind­set generasi muda yang belum mandiri, masih bergantung ke pemerintah atau pihak lain. Sedangkan pemerintahnya sendiri sampai sejauh ini belum mampu menciptakan suatu ekosistem wirausaha yang berkesinambungan.

”Itu sebenarnya yang mau saya coba untuk mengubah pola pikir anak muda tentang produktivitas melalui enter­preneurship sebagai medianya. Sebab ekosistem berwi­rausaha itu tidak terciptakan atau tidak dikondisikan dengan baik oleh pemerintah,” tegasnya.

Semua entrepeneur yang ada saat ini, menurutnya bukan karena peran pemerintah, namun lebih karena pengaruh lingkungan atau memang memiliki motivasi kuat sehing­ga mampu menciptakan iwa entrepeneurship sendiri.

”Jadi bukan karena kontribusi dari pemerintah,” cetus Yunandar. Adapun program ekonomi pemerintah saat ini menurutnya belumlah konkret menciptakan generasi wirausahawan yang tangguh dan berkesinambungan. Hampir semua programnya serba instan, sebatas memenuhi kewajiban dari program kerja yang sudah direncanakan.

”Pemprov Jabar ada namanya program mencetak wi­rausaha baru, tapi evaluasinya belum berhasil sampai sekarang. Buka pelatihan satu hari, selesai. Apakah ke­mudian dia mampu berwirausaha? Ya tidak tahu kita. Tapi yang jelas mereka telah sukses dilatih,” papar Yun­andar.

(Adv)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X