Kasus pencurian di Kantor DPC Partai Bulan Bintang (PBB) beberapa waktu lalu direspons cepat seluruh pengurus termasuk dari DPP. Sebab, pencurian yang menyebabkan hilangnya data-data penting partai itu diduga sarat muatan politis. Kemarin, sejumlah petinggi DPP PBB turun langsung ke Kabupaten Bogor untuk merapatkan barisan membahas persoalan tersebut.
Wakil Ketua Umum Bidang Polhukam DPP PBB Jurhum Lantong mengatakan, di tengah suhu politik yang mulai meninggi, pencurian yang menimpa DPC PBB Kabupaten Bogor kental dengan muatan politis. Indikasi itu diperkuat dengan dibiarkannya barang-barang berharga lain di DPC yang tidak ikut digasak si pencuri.
“Ini kan yang diambil intinya saja, seperti hard disk komputer yang casingnya dibuang di kebun, sementara yang lain dibiarkan. Sepertinya sudah mulai masuk cara-cara politik yang keras,” kata Jurhum saat menggelar konferensi pers di Kantor DPC PBB Kabupaten Bogor bersama jajarannya, siang kemarin.
Untuk itu, Jurhum bersama petinggi PBB datang langsung ke Bogor untuk mengambil sikap. Dirinya menegaskan kejadian pencurian itu tidak akan menggentarkan PBB, khususnya Kabupaten Bogor untuk terus maju dan mengusung Ketua DPC PBB Kabupaten Bogor Solahuddin Dalimunte maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor 2018 nanti. “Ini menjadi alarm agar kami lebih berhati-hati. Yang pasti PBB harus maju terus dan tidak gentar dengan masalah ini. Hadirnya kami hari ini di DPC PBB Kabupaten Bogor merupakan bentuk dukungan nyata terhadap DPC dan calon yang diusungnya. Kami minta polisi segera menuntaskan kasus ini,” tegas Jumhur.
Sementara itu Ketua DPC PBB Kabupaten Bogor yang juga Calon Bupati Perseorangan Solahuddin Dalimunte mengaku hilangnya komputer yang berisi data-data penting partai berpengaruh terhadap kelangsungan verifikasi partai yang sedang berlangsung. Selain itu, data dukungan yang telah ia kumpulkan sebagai syarat lolos sebagai calon bupati perseorangan ikut hilang dan belum sempat disetorkan.
“Meskipun kejadian ini tidak akan menghentikan langkah kami tetap saja merugikan dari sisi waktu, tenaga dan materi. Yang hilang itu data dukungan dari masyarakat yang tengah dikumpulkan selama ini dan data-data penting partai,” ujar lelaki yang akrab disapa Pasola.
Akan tetapi, Pasola belum bisa memprediksi akan digunakan untuk apa data yang dicuri tersebut. Untuk mengantisipasinya, ia akan menyerahkan dukungan yang telah dikumpulkan lebih cepat dari waktu yang telah dijadwalkan khawatir data yang dicuri digunakan juga untuk mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Yang hilang data yang sudah rapi dan direkap, sementara data mentahnya masih ada dan akan kami rekap kembali untuk segera diserahkan. Kami juga akan terus mengumpulkan data-data lain yang diperlukan untuk verifikasi partai,” terang Pasola.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Pasola Ali Badru mengajak seluruh elemen politik bersaing secara fair. Tanpa menuding siapapun, Ali sangat menyayangkan insiden tersebut. “Dari kepolisian sendiri belum bisa menjabarkan kasus ini. Kami pun tidak mau menuding, tapi melihat tensi politik yang sedang panas, kuat dugaan ada pihak tertentu yang ingin memutus gerakan kami. Meskipun begitu kami tidak gentar dan akan maju terus,” tandas Ali.
(fin/b/ram/dit)