Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor melakukan kunjungan ke markas Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Partai Demokrat Kabupaten Bogor, kemarin. Kunjungan yang dilakukan untuk sosialisasi Pilkada Serentak 2018 ini juga membahas soal verifikasi partai untuk pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden 2019 mendatang.
Ketua KPU Kabupaten Bogor Haryanto Surbakti mengatakan, ada beberapa hal penting yang disampaikan kepada partai peserta Pemilu 2014 ini. Terkait agenda Pilkada 2018, Haryanto yang hadir beserta jajarannya menyampaikan hak partai politik untuk mengusung calon baik sendiri maupun koalisi.
Tak kalah penting, Haryanto mengingatkan agar Demokrat mempersiapkan partainya untuk verifikasi. Sebab, kemungkinan besar seluruh partai, termasuk partai peserta Pemilu 2014 akan mengikuti verifikasi ulang. “Aturannya memang sedang dibahas. Jadi partai politik yang ingin ikut Pemilu 2019 nanti baik yang lama maupun baru harus diverifikasi terlebih dahulu menjadi partai peserta pemilu. Ada partai politik dan ada partai politik peserta pemilu,” terang Haryanto.
Selain itu, pertemuan KPU Kabupaten Bogor dengan Demokrat kali ini membahas rencana penataan daerah pemilihan (dapil) yang aturannya juga sedang disiapkan pusat. Saat ini, Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang sangat luas dan jumlah penduduk yang begitu banyak. Sehingga, memungkinkan untuk dilakukannya penataan dapil. “Ini sesuai amanat UU nomor 8 2012 yang di dalamnya ada klausul tentang penataan dapil. Tapi kami juga masih menunggu pengesahan paket UU Pemilu di April 2017 ini. Kalau sudah diketok kami akan laksanakan,” kata Haryanto.
Sementara itu, Sekretaris DPC Demokrat Kabupaten Bogor Sulistiyo bersama seluruh jajaran sedang menyiapkan verifikasi tersebut. Terkait rencana penataan dapil, dirinya merasa keberatan. Untuk partai baru, aturan itu dianggapnya merugikan karena wilayahnya akan dikuasai dengan mudah oleh partai-partai besar. “Saya lebih setuju jika berbanding lurus dengan jumlah kursi. Jadi kalau dapilnya ditambah maka kursinya juga harus ditambah,” tandas Sulistiyo.
(fin/c/ram/dit)