METROPOLITAN - Golkar dan PPP sepakat bersatu mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat (Jabar) 2018. Meski demikian, konstelasi di Jabar tidak serta-merta turun ke Kabupaten Bogor. Di Bogor, keduanya siap head to head berebut kursi nomor satu di pemilihan bupati (pilbup) Bogor 2018.
“Walaupun PPP dan Golkar di Jabar sama-sama, di Kabupaten Bogor tidak terpengaruh. Di daerah lain juga banyak yang tidak searah,” ujar Ketua Tim Komunikasi Politik Partai Golkar Kabupaten Bogor Tohawi Husnullah kepada Metropolitan, kemarin.
Menurut Tohawi, Golkar sudah melakukan silaturahmi politik dengan PPP terkait pilbup Bogor, beberapa waktu lalu. Di sana, lelaki yang juga anggota DPRD Kabupaten Bogor ini menyampaikan bahwa Golkar telah mendapat rekomendasi DPP untuk calon bupati Bogor yaitu Ade Ruhandi atau Jaro Ade.
“Kami waktu itu silaturahmi, mengajak bergantian, 2013 Golkar mendukung Pak Rahmat Yasin dari PPP. Kami sampaikan juga Golkar sudah mendapat rekomendasi DPP tapi PPP juga menjawab sudah memiliki calon hasil pleno yaitu Bu Ade Yasin (AY). Jadi sekarang berkompetisi, berlomba-lomba dalam kebaikan,” terangnya.
Sebelumnya, bakal calon bupati Bogor 2018 dari PPP Ade Yasin tidak menutup peluang jalan bersama Golkar di pilbup Bogor 2018. Dengan catatan, PPP tetap mengisi kursi F1 (calon bupati, red). “Boleh saja berpaket dengan kami tapi saya tidak mau mengalah, F1 harga mati. Kalau mau mengalah ya mangga dengan senang hati,” kata AY, belum lama ini.
Menurut AY, apa pun situasi dan kondisi di pemilihan gubernur (pilgub) Jabar tidak akan mengubah keputusan PPP untuk mengusung F1. Sebab, perempuan yang juga Ketua DPW PPP Jabar ini mengaku keputusan tersebut merupakan amanah partai dan amanah kader PPP.
“Yang pasti apa pun situasi politik di Jabar tidak akan mengubah di Bogor. Saya akan tetap di F1, karena ini sudah amanah partai dan ini amanah kader,” yakinnya.
(fin/b/sal/run)
