Kegiatan bertajuk 'Re-Orientasi Pembangunan Etika, Moral dan Budaya Politik' tersebut mengundang sejumlah tokoh masyarakat, perwakilan kelurahan dan kecamatan se Kota Bogor. Kegiatan ini dilakukan di Bale Seda Kencana BKPP Wilayah I Bogor, kemarin.
Kepala Kesbangpol Kota Bogor, Fordinan, mengatakan bahwa sosialisi ini perlu dilakukan agar mereka menjadi perpanjangan pemerintah untuk menyampaikan langsung ke masyarakat agar tetap menjaga dan menjunjung tinggi demokrasi. Bahkan, Kesbangpol juga nantinya bakal berkolaborasi dengan KPU Kota Bogor. “Ajakannya sama-sama kita sikapi Bogor, kita kembalikan saja ke habit mental kita persaudaraan, kepentingan boleh beda tetapi tetap mengutamakan persaudaran,” kata Fordinan.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan bahwa sukses pilada itu tergantung kepada dua hal. Pertama aspek teknis administratif yang melingkupi penyelenggaraan dan pengawasan. Mulai dari pembentukan pengawas, panitia, pendaftaran, kampanye hingga penghitungan suara yang semuanya harus dikawal semua stakeholder. “Untuk urusan teknis administratif Insya Allah ini akan berjalan dengan baik. Karena KPU sendiri mendapat apresiasi dari mana-mana, salah satunya menjadi KPU terbaik se-Indonesia,” kata Bima.
Kedua, sambung Bima, sukses pilkada tentu memperhatikan kaitan aspek politis. Yakni melingkupi konfigurasi pasangan, berapa pasang dan isu yang berkembang bagaimana warga menyikapi persepsi yang dibangun tersebut. Sehingga, sebagai pembina politik ia bertanggungjawab terhadap kedua aspek itu agar kebersamaan di Kota Bogor tetap dijaga. “Jangan sampai Bogor terbelah dan terkotak hanya karena agenda politik. Terlalu besar harga yang harus dibayar untuk itu,” ucapnya.
Dengan begitu, tambah Bima, pemerintah akan terus menjaga kebersamaan dan komunikasi dengan seluruh pihak yang berkaitan dalam menghadapi pilkada 2018 ini. Mulai dari partai politik, tokoh kelompok, tokoh masyarakat dan lain sebagainya. “Insya Allah kita jahit terus kebersamaan dan komunikasi ini agar proses pilkada berjalan dengan lancar dan damai,” tutup Bima.
(rez/b/ram)