METROPOLITAN – Ibarat pribahasa, ketiban durian runtuh. Perumpamaan itu nampaknya jadi kata-kata yang pas dirasakan bakal calon wakil wali kota Bogor, Sefwelly Ginanjar Djoyodiningrat. Sefwelly mendapatkan tongkat komando Pusaka Cacing Kanil Padjajaran Sepuh yang jika ditelaah mirip tongkat komando milik mantan Presiden RI, Soekarno.
Benda tersebut didapat Sefwelly setelah sebelumnya melakukan silaturahmi ke kediaman pelestari budaya dan pemilik ratusan barang pusaka serta artefak bersejarah, Roni Ramdani Sanghyang Naga di Kampung Warungpari, RT 003/001, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, kemarin. Tanpa diduga Budayawan Kota Bogor ini memberikan tongkat buatan 1980 itu secara cuma-cuma kepadanya. “Alhamdulilah banget. Soalnya peristiwa itu belum pernah terjadi kepada siapapun terutama ketika diminta,” kata alumni SMA PGRI 1 Kota Bogor.
Menurut Sefwelly, kedatangannya ke kediaman Kang Roni memang sengaja diagendakan. Ia ingin mempelajari filosofi mengenai Kujang. Karena Kujang sesuai dengan visi dan misi Ngabogor yang dimilikinya bersama Edgar Suratman di pilwalkot Bogor 2018. “Tujuan utamanya adalah mencari ilmu dengan para budayawan. Alhamdulilah, tanpa banyak berbicara, mereka terutama Kang Roni sudah merasakan adanya kesamaan visi dan misi dengan saya. Untuk sama-sama memajukan Kota Bogor,” ucap lelaki yang banyak berkecimpung di dunia pergerakan.
Safwelly yang sempat menjadi bintang sinetron 'Cinta SMU' ini juga mengaku, akan terus memperjuangkan dan bisa mengangkat kearifan lokal di Kota Bogor. Sesuai dengan harapan para budayawan agar eksistensi leluhur di kota hujan dapat terus ditingkatkan. “Alhamdulilah budayawan mendukung penuh. Barisan Ormas Sundawani mendukung dan mengawal penuh. Begitu juga Pemuda Panca Marga. Dalam penyematan PIN Ngabogor, mereka mengapresiasi bahwasanya setiap warga Kota Bogor memang harus Ngabogor,” imbuhnya.
Disisi lain, bapak tiga anak ini mendukung kegiatan pameran Ragam Pesona Kujang yang akan dilaksanakan di Mal Botani Square pada Jumat hingga Sabtu (29-30/12) nanti. Karena, memang diakui pameran yang punya kualitas serta sarat akan edukasi belum pernah ada di Bogor. “Semoga ini bisa menjadi bekal untuk kita supaya tidak melupakan budaya dan menghargai betapa tingginya nilai sebuah warisan sejarah dan budayanya,” tutupnya.
(rez/b/ram)