PKS dan Gerindra Kota Bogor menjadi partai pertama di Kota Hujan yang melangsungkan koalisi di pilwalkot Bogor 2018. Koalisi ini pun dirangkai tak hanya untuk pilkada serentak 2018, melainkan hingga pilpres 2019. Kesepakatan koalisi ini berlangsung di salah satu kedai kopi di Jalan KH Soleh Iskandar, Kecamatan Tanahsareal, kemarin.
Trisnanto mengatakan, pertemuan ini dilakukan kembali untuk mengukuhkan apa yang sudah dikomunikasikan dan dijalin kedua partai selama ini. Ada tiga kesepakatan yang tercetus dari pertemuan ini. Di antaranya PKS dan Gerindra sepakat membangun koalisi permanen di Kota Bogor. Lalu PKS dan Gerindra menyepakati empat opsi format koalisi pilwalkot Bogor 2018. Serta PKS dan Gerindra akan membangun kesepahaman baru dengan parpol lain untuk bergabung, dalam pekan ini.
Khusus kaitan empat opsi format koalisi pilwalkot Bogor 2018 yang digagas dalam pertemuan ini, di antaranya PKS dan Gerindra maju bersama-sama dan mencalonkan figur dari masing-masing partai. Lalu F1 (calon wali kota, red) dan F2 (calon wakil wali kota, red) dari PKS dan Gerindra tetapi mengajak parpol lain untuk ikut berkoalisi. Kemudian F1 dari PKS atau Gerindra dan F2 dari parpol koalisi, serta F1 dari parpol koalisi dan F2 dari PKS atau Gerindra. “Jadi dalam pekan ini mudah-mudahan kami sudah bisa menambah minimal satu parpol lain untuk kemudian kita bisa bersepaham dalam koalisi di pilwalkot Bogor 2018,” kata Atang.
Atang menjelaskan, target tambahan koalisi PKS-Gerindra adalah partai yang memiliki empat sampai enam kursi. “Dengan parpol mana pun kita sangat terbuka untuk melakukan komunikasi. Tetapi yang jelas kita berbicara yang pasti saja, karena waktu tinggal tiga pekan lagi. Kita sih harapkan Demokrat, PPP dan parpol lain,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC Gerindra Kota Bogor Agus Sudrajat menjelaskan, kesepakatan ini diambil berdasarkan turunan kebijakan dari DPP Gerindra. Hasil akhirnya pun akan dilaporkan ke DPP untuk dikonsultasikan apakah disetujui dan lain sebagainya. “Kemungkinan minggu depan kita ada putusan akhir. Minggu depan itu Insya Allah sudah termasuk dengan pasangan calon dan teman koalisi,” kata Agus.
Disinggung apakah empat opsi yang dibuat untuk melawan petahana, Agus mengelak berkomentar mengenai hal tersebut. Tetapi ia menyarankan untuk menunggu terlebih dahulu DPP Gerindra yang memberikan keputusannya. “Kita lihat nanti di minggu depan,” tutupnya. (rez/b/ram/run)